kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,74   -6,61   -0.71%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di tengah pandemi corona, kredit hapus buku perbankan meningkat


Selasa, 26 Mei 2020 / 20:08 WIB
Di tengah pandemi corona, kredit hapus buku perbankan meningkat
ILUSTRASI. Nasabah menggunakan anjungan tunai mandiri Bank BRI di Tangerang Selatan, Senin (4/5).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit hapus buku perbankan atau write off pada kuartal I-2020 mengalami peningkatan seiring dengan mulai adanya kenaikan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL). Di saat yang sama, tingkat pemulihan atau recovery dari kredit hapus buku itu juga menurun.

Bank BRI misalnya, mencatatkan kredit hapus buku sebesar Rp 4 triliun di tiga bulan pertama ini dengan tingkat pemulihan sebesar 40,6% atau Rp 1,6 triliun. Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya, write off bank pelat merah ini hanya Rp 2,5 triliun dengan recovery rate 54,3%.

Baca Juga: Momentum Pembenahan Industri Perbankan

NPL BRI memang naik di periode itu jadi 3% dari 2,42% di triwulan I 2019. Senada, Bank BNI juga mencatat kenaikan NPL dari 1,9% jadi 2,4% atau senilai Rp 12,96 triliun. Alhasil, kredit hapus buku bank ini juga naik dari Rp 1,51 triliun menjadi Rp 1,87 triliun.

Tingkat pemulihan kredit hapus buku BNI juga turun jadi 21% atau sebesar Rp 397 miliar dari 33,5% di kuartal I tahun lalu atau senilai Rp 507 miliar. Hapus buku BNI didominasi dari segmen menengah dengan nilai Rp 836 miliar, lalu kredit kecil Rp 472 miliar, konsumer Rp 392 miliar, sedangkan korporasi Rp 175 miliar.

OCBC NISP juga mengalami hal yang sama. Kredit hapus bukunya naik jadi Rp 236,69 miliar dari Rp 7,5 miliar kuartal I 2019. Sedangkan tingkat pemulihannya rendah hanya Rp 2,77 miliar. Write off bank ini didominasi kredit modal kerja yakni Rp 138,2 miliar, sedangkan kredit investasi Rp 92,35 miliar dan konsumer Rp 6,13 miliar.

Adapun kredit hapus buku BTN meningkat dari Rp 378,8 miliar menjadi Rp 1,03 triliun. Sedangkan tingkat pemulihannya mengalami penurunan dari 3,4% jadi 1,37%

Pandemi covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini akan mendorong potensi NPL. Apalagi, jika pandemi tersebut berlangsung berkepanjangan. Dengan begitu, kredit hapus buku juga berpotensi semakin meningkat.

Baca Juga: Memperketat Persetujuan Pengajuan Kredit untuk Redam NPL

Namun, BRI telah menyiapkan strategi untuk menjaga risiko NPL. "NPL kuartal I memang naik, tapi kita juga menyediakan cadangan yang cukup besar sehingga cukup aman. NPL coverage 207,36%," kata Sunarso, Direktur Utama BRI baru-baru ini.

BNI juga memperkirakan NPL akan berpotensi naik akibat Covid-19. Bank ini telah melakukan penyesuaian proyeksi NPL tahun ini dari semula 2%-2,2% menjadi 3,7%-4,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×