Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
Sejak diluncurkan bulan Agustus lalu hingga Desember 2020, APHS memberikan kontribusi premi sebesar Rp 487 milyar dengan penjualan tertinggi berasal dari kota-kota besar seperti Jakarta dan Medan. Secara umum, asuransi tradisional baik asuransi jiwa dan kesehatan telah memberi kontribusi lebih dari 98% dari total premi perusahaan pada tahun lalu.
"Kontributor utama untuk pendapatan premi bruto Avrist Assurance berasal dari produk asuransi jiwa yaitu Avrist Prime Protection. Kemudian disusul dengan asuransi kesehatan seperti Avrist Prime Hospital & Surgical," terang Direktur Assurance Avrist Yasuo Sato.
Setelah meluncurkan dua produk, Avrist masih tertarik merilis produk serupa yang saat ini masih tahap pengembangan. Hal ini akan dibarengi melalui penambahan kemitraan dengan beberapa perusahaan ternama untuk menggenjot pertumbuhan produk asuransi kesehatan secara digital.
Baca Juga: Di tengah pandemi, kredit Bank BTPN terkontraksi 4% pada tahun lalu
Sedangkan awal 2021, Sun Life menggandeng Bank CIMB Niaga meluncurkan Essentia Medical Care. Ini merupakan asuransi tambahan terhadap empat jenis penyakit kritis di usia produktif seperti Stroke, Kanker, Jantung dan Gagal Ginjal. Produk ini juga menyediakan perawatan medis lengkap ketika memasuki usia pensiun.
"Melihat tren kebutuhan asuransi kesehatan yang terus meningkat, kami melihat bahwa terdapat potensi yang cukup besar pada pasar ini. Di awal bulan ini, Sun Life baru saja meluncurkan produk asuransi terbarunya, Sun Healthcare Solution," terang Chief Distribution Officer Sun Life Danning Wikanti.
Sayangnya, ia tidak mengungkapkan berapa perkembangan bisnis asuransi kesehatan perusahaan. Namun secara umum pendapatan premi baru Sun Life di kuartal IV 2020 mencapai Rp 2,2 triliun. Sementara premi lanjutan mencapai Rp 1,2 triliun.
Selanjutnya: Pemerintah berikan relaksasi piutang kepada 36.283 debitur, ini bentuk insentifnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News