kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,48   -1,25   -0.14%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di tengah pandemi, perusahaan asuransi gencar merilis asuransi kesehatan


Sabtu, 27 Februari 2021 / 16:45 WIB
Di tengah pandemi, perusahaan asuransi gencar merilis asuransi kesehatan


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Boleh saja industri asuransi tertekan akibat pandemi Covid-19. Namun produk asuransi kesehatan kian laris manis menjadi incaran konsumen yang ingin mendapatkan proteksi tambahan. 

Hal ini terlihat dari pertumbuhan premi asuransi kesehatan selama pandemi. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pendapatan premi dari lini bisnis ini meningkat 13,2% secara year on year (yoy) hingga Agustus 2020. Nilai itu berpotensi naik hingga tahun 2021. 

Seiring tingginya permintaan pasar, banyak perusahaan berlomba - lomba keluarkan produk asuransi kesehatan. Mereka diantaranya, PT AIA Financial (AIA), PT Avrist Assurance (Avrist) dan PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life). 

Baca Juga: Gelar Expoversary 2021, BCA tawarkan bunga KPR mulai 3,88% dan bunga KKB 2,99%

AIA misalnya, menggandeng Bank BCA untuk meluncurkan produk asuransi kesehatan Maxi Protection Plus (Maxi Plus) pada akhir tahun lalu. Produk ini menyediakan perlindungan sejak awal penyakit kritis hingga kronis. Kemudian manfaat dana bulanan jika terkena penyakit kritis melalui riders AIA Vital Care. 

"Sejak diluncurkan, antusiasme yang tinggi ditunjukkan oleh nasabah terhadap produk Maxi Protection Plus. Masyarakat semakin menyadari bahwa memiliki asuransi menjadi hal penting sebagai proteksi utama di tengah situasi pandemi," kata Chief Marketing Officer AIA Lim Chet Ming kepada Kontan, pekan lalu. 

Baru dua bulan diluncurkan, AIA kembali merilis produk lain yaitu Proteksi Penyakit Kritis Maksima Extra (PRIMA Extra) pada Kamis (25/2). Produk ini menyediakan proteksi terhadap 136 penyakit serius, seperti penyakit kanker melalui perawatan kanker dan jantung di luar negeri serta perlindungan anak sebelum lahir. 

Tak mau kalah, Avrist meluncurkan Avrist Prime Hospital & Surgical (APHS) dan produk asuransi kesehatan berbasis digital yaitu Avrist Simple Start pada pertengahan 2020. APHS menyediakan layanan perawatan serta tindakan medis lanjutan di rumah sakit, termasuk mengkover klaim atas pengobatan Covid-19. 

Baca Juga: Ini strategi Bank Mandiri dan BCA dorong pertumbuhan bisnis bancassurance

Sedang Avrist Simple Start, menyediakan perlindungan kesehatan bagi generasi milenial. Melalui produk ini, nasabah bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di masa pandemi karena terintegrasi dengan layanan Halodoc sehingga mereka tidak perlu ke rumah sakit untuk konsultasi dan berobat.

Sejak diluncurkan bulan Agustus lalu hingga Desember 2020, APHS memberikan kontribusi premi sebesar Rp 487 milyar dengan penjualan tertinggi berasal dari kota-kota besar seperti Jakarta dan Medan. Secara umum, asuransi tradisional baik asuransi jiwa dan kesehatan telah memberi kontribusi lebih dari 98% dari total premi perusahaan pada tahun lalu. 

"Kontributor utama untuk pendapatan premi bruto Avrist Assurance berasal dari produk asuransi jiwa yaitu Avrist Prime Protection. Kemudian disusul dengan asuransi kesehatan seperti Avrist Prime Hospital & Surgical," terang Direktur Assurance Avrist Yasuo Sato. 

Setelah meluncurkan dua produk, Avrist masih tertarik merilis produk serupa yang saat ini masih tahap pengembangan. Hal ini akan dibarengi melalui penambahan kemitraan dengan beberapa perusahaan ternama untuk menggenjot pertumbuhan produk asuransi kesehatan secara digital. 

Baca Juga: Di tengah pandemi, kredit Bank BTPN terkontraksi 4% pada tahun lalu

Sedangkan awal 2021, Sun Life menggandeng Bank CIMB Niaga meluncurkan Essentia Medical Care. Ini merupakan asuransi tambahan terhadap empat jenis penyakit kritis di usia produktif seperti Stroke, Kanker, Jantung dan Gagal Ginjal. Produk ini juga menyediakan perawatan medis lengkap ketika memasuki usia pensiun.

"Melihat tren kebutuhan asuransi kesehatan yang terus meningkat, kami melihat bahwa terdapat potensi yang cukup besar pada pasar ini. Di awal bulan ini, Sun Life baru saja meluncurkan produk asuransi terbarunya, Sun Healthcare Solution," terang Chief Distribution Officer Sun Life Danning Wikanti.

Sayangnya, ia tidak mengungkapkan berapa perkembangan bisnis asuransi kesehatan perusahaan. Namun secara umum pendapatan premi baru Sun Life di kuartal IV 2020 mencapai Rp 2,2 triliun. Sementara premi lanjutan mencapai Rp 1,2 triliun.

Selanjutnya: Pemerintah berikan relaksasi piutang kepada 36.283 debitur, ini bentuk insentifnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×