Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Dengan adanya akuisisi PT Bank Danamon Tbk. (BDMN) oleh DBS Group Holdings Ltd., diharapkan ini akan memperluas pasar Danamon. Padahal selama ini, Danamon dikenal kuat pada mass market-nya.
"DBS sangat kuat di wholesale banking, captive market, treasury, trade finance. Ini akan memberi kesempatan lebih besar bagi Danamon untuk meraih pasar baru ini," ucap Direktur Utama Danamon, Henry Ho, Jumat, (10/5).
Ia mengatakan bahwa salah satu alasan DBS membeli Danamon adalah mengembangkan franchise-nya. Henry melihat akuisisi ini akan membawa pemain kuat ke Indonesia, sehingga dapat berdampak baik pada industri.
Ini pun dinilainya dapat meningkatkan kompetisi yang sehat bagi perbankan Indonesia. "Ketika bank menjadi semakin kompetitif, ini berarti mereka dapat memberi jasa yang semakin baik dari segi harga dan semua hal," kata Perry.
Meski begitu, Direktur Keuangan Danamon Vera Eve Lim mengaku bahwa saat ini pihaknya belum bicara sedetail itu dengan DBS. "Tapi yang pasti, fokus di mikro tetap berlanjut," sebutnya.
Pada kuartal pertama 2013 ini, kredit mass market, yang berkontribusi 56% terhadap total kredit Danamon atau sejumlah Rp 66 triliun. Kemudian, kredit ke segmen Usaha Kecil Menengah (UKM) berkontribusi sebesar 16% dari total portofolio kredit Danamon atau Rp 18,6 triliun.
Total kredit yang dibukukan tumbuh 11%. Kreditnya berada di posisi Rp 106 triliun di kuartal pertama 2012, lalu meningkat ke posisi Rp 117 triliun di kuartal pertama tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News