kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Digital banking mendorong fee based income perbankan


Kamis, 25 Juni 2020 / 22:35 WIB
Digital banking mendorong fee based income perbankan
ILUSTRASI. Penggunaan aplikasi perbankan digital.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 telah mempercepat penggunaan layanan digital banking. Kondisi ini rupanya di satu sisi memberikan dampak positif bagi perbankan karena telah mempercepat penerimaan masyarakat atas transformasi digital yang dilakukan.

Teguh Supangkat, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK mengatakan, tren transaksi digital banking meningkat pesat selama pandemi tersebut. Menurutnya, tren percepatan teknologi ini mendorong peningkatan efisiensi pada perbankan dan meningkatkan fee based income perbankan.

Baca Juga: Transaksi via ATM turun, Bank Mandiri fokus kembangkan layanan digital

"Dari tahun ke tahun, fee based income terus meningkat beberapa tahun terakhir. Per bulan Mei 2020, tercatat tumbuh sekitar 25,27%," kata Teguh dalam webinar, Kamis (25/6).

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA mengakui pertumbuhan transaksi digital banking selama pandemi ini. Menurutnya, pertumbuhan tersebut memberikan kenaikan FBI pada perseroan.

Oleh karena itu, BCA akan terus mendorong transaksi digital ke depan dengan pengembangan fitur-fitur baru dalam layanan mobile banking perseroan serta bekerjasama dengan ekosistem digital yang ada untuk memperkuat digital payment seperti dengan fintech, e-commerce dan lain-lain.

"Kita kembangkan virtual account sebagai bagian kerjasama dengan e-commerce. Ini fee-nya kecil tetapi karena jutaan orang bertransaksi setiap hari, fee based income yang kami dapatkan cukup lumayan," kata Jahja.

Ia mengakui bahwa pandemi ini telah menyebabkan perubahan pada perilaku nasabah dimana hal-hal yang serba praktis dan mudah semakin dibutuhkan. Inilah yang menyebabkan transaksi digital semakin menjadi pilihan. Saat ini, sudah 98% transaksi di BCA dilakukan lewat e-channel dan 80% dari angka tersebut menggunakan digital banking.

Meningkatnya kebutuhan digital banking tersebut membuat pertumbuhan rekening tabungan BCA juga semakin pesat. Saat ini, perseroan sudah punya fitur pembukaan rekening secara online pada layanan mobile banking. 

Baca Juga: Bank Lakukan Transformasi, Nasabah Semakin Mudah Bertransaksi

Selama pandemi, pembukaan rekening baru BCA lewat fitur online tersebut mencapai 5.000 setiap harinya.

Jahja bilang, tantangan BCA ke depan adalah bagaimana memacu fee based income dari transaksi digital ini. Adapun porsi fee based income telah menyumbang sekitar 20%-25% terhadap kinerja bank ini. "Potensinya fee based income ini masih sangat besar. Apalagi dengan perkembangan middle income," pungkas Jahja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×