kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

Dihadapkan pada risiko kenaikan NPL, ini yang dilakukan perbankan


Selasa, 01 September 2020 / 09:30 WIB
Dihadapkan pada risiko kenaikan NPL, ini yang dilakukan perbankan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

BNI juga memprediksi NPL masih akan naik sampai akhir tahun ke level  3,7%-4,5%.  Adapun per Juni 2020, sudah tercatat naik jadi 3% dari 1,8% pada periode yang sama tahun lalu. 

Osbal Saragih, Direktur Manajemen Resiko BNI mengatakan, NPL diproyeksi meningkat karena sekitar 6%-7% dari total kredit terdampak Covid-19  yang sudah direstrukturisasi tidak bisa bangkit. Itu paling dominan berasal dari sektor jasa perhotelan dan restoran, serta sektor manufaktur. 

Baca Juga: Jangan lupa, ini hari terakhir lapor rekening karyawan penerima BLT Rp 600 ribu

Selain itu, debitur sudah bermasalah arus kasnya sebelum Covid-19 muncul diperkirakan beberapa diantaranya masih dalam proses restrukturisasi dan bisa berpotensi NPL. Namun, BNI akan menjaga pencadangan sekitar 225% sampai akhir tahun guna mengantisipasi resiko kredit tersebut.

Sementara Bank Jatim akan melakukan pencadangan sesuai dengan PSAK71 yang sudah tersistem. "Target NPL akan kami jaga di bawah 4,5%," Tandas Ferdian Satyagraha, Direktur Keuangan Bank Jatim. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×