kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dihadapkan pada risiko kenaikan NPL, ini yang dilakukan perbankan


Selasa, 01 September 2020 / 09:30 WIB
Dihadapkan pada risiko kenaikan NPL, ini yang dilakukan perbankan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

BNI juga memprediksi NPL masih akan naik sampai akhir tahun ke level  3,7%-4,5%.  Adapun per Juni 2020, sudah tercatat naik jadi 3% dari 1,8% pada periode yang sama tahun lalu. 

Osbal Saragih, Direktur Manajemen Resiko BNI mengatakan, NPL diproyeksi meningkat karena sekitar 6%-7% dari total kredit terdampak Covid-19  yang sudah direstrukturisasi tidak bisa bangkit. Itu paling dominan berasal dari sektor jasa perhotelan dan restoran, serta sektor manufaktur. 

Baca Juga: Jangan lupa, ini hari terakhir lapor rekening karyawan penerima BLT Rp 600 ribu

Selain itu, debitur sudah bermasalah arus kasnya sebelum Covid-19 muncul diperkirakan beberapa diantaranya masih dalam proses restrukturisasi dan bisa berpotensi NPL. Namun, BNI akan menjaga pencadangan sekitar 225% sampai akhir tahun guna mengantisipasi resiko kredit tersebut.

Sementara Bank Jatim akan melakukan pencadangan sesuai dengan PSAK71 yang sudah tersistem. "Target NPL akan kami jaga di bawah 4,5%," Tandas Ferdian Satyagraha, Direktur Keuangan Bank Jatim. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×