kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.913.000   17.000   0,90%
  • USD/IDR 16.250   24,00   0,15%
  • IDX 6.881   -34,12   -0,49%
  • KOMPAS100 1.002   -5,11   -0,51%
  • LQ45 766   -4,36   -0,57%
  • ISSI 226   -1,31   -0,58%
  • IDX30 395   -2,25   -0,57%
  • IDXHIDIV20 457   -1,62   -0,35%
  • IDX80 112   -0,70   -0,62%
  • IDXV30 113   -0,74   -0,65%
  • IDXQ30 128   -0,22   -0,17%

Dihadapkan pada risiko kenaikan NPL, ini yang dilakukan perbankan


Selasa, 01 September 2020 / 09:30 WIB
Dihadapkan pada risiko kenaikan NPL, ini yang dilakukan perbankan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

BNI juga memprediksi NPL masih akan naik sampai akhir tahun ke level  3,7%-4,5%.  Adapun per Juni 2020, sudah tercatat naik jadi 3% dari 1,8% pada periode yang sama tahun lalu. 

Osbal Saragih, Direktur Manajemen Resiko BNI mengatakan, NPL diproyeksi meningkat karena sekitar 6%-7% dari total kredit terdampak Covid-19  yang sudah direstrukturisasi tidak bisa bangkit. Itu paling dominan berasal dari sektor jasa perhotelan dan restoran, serta sektor manufaktur. 

Baca Juga: Jangan lupa, ini hari terakhir lapor rekening karyawan penerima BLT Rp 600 ribu

Selain itu, debitur sudah bermasalah arus kasnya sebelum Covid-19 muncul diperkirakan beberapa diantaranya masih dalam proses restrukturisasi dan bisa berpotensi NPL. Namun, BNI akan menjaga pencadangan sekitar 225% sampai akhir tahun guna mengantisipasi resiko kredit tersebut.

Sementara Bank Jatim akan melakukan pencadangan sesuai dengan PSAK71 yang sudah tersistem. "Target NPL akan kami jaga di bawah 4,5%," Tandas Ferdian Satyagraha, Direktur Keuangan Bank Jatim. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×