kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.913.000   17.000   0,90%
  • USD/IDR 16.250   24,00   0,15%
  • IDX 6.853   -62,65   -0,91%
  • KOMPAS100 997   -10,66   -1,06%
  • LQ45 762   -8,22   -1,07%
  • ISSI 225   -2,24   -0,99%
  • IDX30 393   -4,12   -1,04%
  • IDXHIDIV20 456   -3,01   -0,66%
  • IDX80 112   -1,24   -1,09%
  • IDXV30 113   -0,95   -0,84%
  • IDXQ30 128   -0,98   -0,76%

Mengintip Kondisi Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mini dan Strategi Menumbuhkannya


Rabu, 02 Juli 2025 / 05:05 WIB
Mengintip Kondisi Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mini dan Strategi Menumbuhkannya
ILUSTRASI. DPK Perbankan Syariah: Teller menghitung uang di Bank Mega Syariah, Jakarta, Selasa (4/3/2025). Tren pengetatan likuiditas menghantui perbankan, sejumlah bank kecil cari strategi untuk meningkatkan pertumbuhan dana pihak ketiga.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pengetatan likuiditas masih menghantui perbankan di Tanah Air. Tantangan tersebut paling membebani perbankan kecil lantaran dana murah, yang terdiri dari giro dan tabungan, banyak terkonsentrasi di bank-bank besar. 

Meski begitu, sejumlah bank tampak masih membukukan kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) berkat sejumlah strategi.

Berdasarkan data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kelompok bank bermodal inti (KBMI) I hanya tumbuh 3,37% secara tahunan (YoY) per Maret 2025. Sedangkan, DPK KBMI II tumbuh 2,65% YoY di periode yang sama.

Meski tumbuh mini, angka ini sebetulnya membaik bila dibandingkan  pertumbuhan DPK kedua kelompok bank tersebut. Tercatat, DPK KBMI I terkoreksi 7,1% YoY di bulan Januari 2025, sementara KBMI II terkoreksi 6,2% YoY.

Baca Juga: DPK Valas BCA Meningkat 17% Mencapai Rp 77,9 Triliun pada Kuartal l 2025

Secara industri, DPK perbankan terus melambat sejak Januari yang tumbuh 5,3% YoY menjadi hanya 3,9% YoY pada Mei 2025.

Kendati begitu, sejumlah bank mini tampak masih membukukan kenaikan DPK di bulan Mei ini.

PT Bank MNC International misalnya. Hingga Mei 2025, total DPK bank ini mencapai Rp 13,85 triliun, meningkat 5,73% YoY dari posisi Rp 13,10 triliun di periode sama tahun sebelumnya. 

Presiden Direktur MNC Bank, Rita Montagna mengatakan, pihaknya berupaya  menjaring nasabah ritel untuk mendorong pertumbuhan DPK dengan biaya dana rendah. Upaya ini dilakukan lewat optimalisasi layanan perbankan digital Motionbank.

“Semakin banyak merchant yang bergabung, semakin banyak pula penawaran menarik untuk menggaet nasabah baru, yang pada akhirnya akan menyeimbangkan komposisi DPK dengan cost of fund yang relatif rendah,” ujar Rita kepada Kontan, Selasa (1/7).

Selain itu, kata Rita, salah satu kunci keberhasilan ini berkat sejumlah program promosi yang gencar dilakukan, seperti pada program Tabungan Dahsyat yang terdiri dari Dahsyat Berhadiah, Dahsyat Arisan, Dahsyat Bundling, dan Dahsyat Akuisisi.

Baca Juga: Laju DPK Bank Ditopang Nasabah Tajir dan Korporasi

Sejak diluncurkan tahun 2020 lalu, lanjut Rita, MNC Bank secara rutin menyelenggarakan program tersebut setiap tahunnya. Tabungan Dahsyat Berhadiah misalnya, memberikan berbagai hadiah kepada mereka yang rutin melakukan top up saldo tabungannya di MNC Bank.

Meski begitu, Rita menyadari kondisi geopolitik saat ini tidak menentu sehingga berakibat pada tekanan perlambatan ekonomi. Namun, Rita meyakini strategi dan fokus yang selama ini pihaknya implementasikan dapat mendorong pertumbuhan dana murah.

“Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi pertumbuhan ekonomi saat ini, kami realistis dan tetap optimis terhadap kapasitas yang MNC Bank miliki hingga mampu mencapai pertumbuhan DPK antara 5% hingga 7%,” bidik Rita.

PT Bank Mega Syariah malah menarget pertumbuhan DPK dua digit tahun ini, tepatnya 14,97% mencapai lebih dari Rp 12,6 triliun.

Untuk menumbuhkannya, Sekretaris Perusahaan Bank Mega Syariah, Hanie Dewita mengatakan, pihaknya akan fokus mendalami nasabah ritel guna menjaring dana murah.

Salah satu inisiatif utama yang tengah digencarkan adalah kampanye GenHajj, yang mendorong minat masyarakat menabung haji sejak dini. 

Baca Juga: Bank Permata Catat DPK Valas Rp 35 Triliun Per Kuartal l 2025

Melalui kampanye ini, Bank Mega Syariah menawarkan produk Tabungan Haji iB yang dapat dibuka secara online melalui aplikasi M-Syariah, sehingga memberikan kemudahan akses dan proses yang efisien bagi seluruh kalangan.

Selain itu, bank juga menghadirkan layanan priority banking melalui MegaFirst Syariah, yang ditujukan bagi nasabah berkategori high-net-worth. 


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×