kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Dikelola Satkomindo Mediyasa, satelit baru BRI bisa berikan layanan kepada pihak lain


Minggu, 25 Agustus 2019 / 18:13 WIB
Dikelola Satkomindo Mediyasa, satelit baru BRI bisa berikan layanan kepada pihak lain
ILUSTRASI. Pemanfatan Transponder BRIsat


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satelit baru milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) diproyeksikan untuk bisa digunakan pihak lain selain internal perusahaan. Sebabnya, satelit tersebut kelak akan dikelola oleh entitas afilisasi perseroan yaitu PT Satkomindo Mediyasa.

“Karena nanti Satkomindo yang akan jadi operator, nanti mereka bisa memberikan lisensi pelayanan kepada mitranya, mereka nanti yang akan mencari mitra,” kata Direktur Operasi dan Informasi Teknologi BRI Indra Utoyo belum lama ini.

Indra sebelumnya juga menjelaskan saat ini setidaknya sudah ada 15 operator telekomunikasi yang tertarik bekerjasama dan memanfaatkan layanan dari satelit baru ini.

Meski akan dioperasikan sepenuhnya oleh Satkomindo, termasuk bisa dimanfaatkan oleh pihak lain, Indra bilang satelit baru ini memang telah masuk dalam rencana kerja BRI. 
Menurut Indra, operasi oleh Satkomindo juga tak akan menyalahi regulasi. Karena, ada ketentuan terkait yang memperbolehkannya.

“Ada aturannya, terkait file sharing, dimana bisa dioperasikan (oleh Satkomindo). Jadi yang mengoperasikan memang bukan BRI,” lanjutnya.

Sebelumnya, Anggota Badan Regulasi dan Telekomunikasi Indonesia (BRTI) I Ketut Prihadi Kresna menjelaskan kepada Kontan.co.id bahwa pengoperasian satelit BRI yang tergolong izin sebagai penyelenggara telekomunikasi khusus hanya dapat digunakan untuk keperluan operator sendiri.

Baca Juga: Pacu kredit UMKM, BRI berencana tambah satelit pada 2023

Regulasi tersebut tercantum dalam PP 52/200 tentang telekomunikasi, dan Peraturan Menteri Kominfo 6/2016 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus untuk Keperluan Instansi Pemerintah atau Badan Hukum.

Sementara satelit baru ini kelak akan menempati slot orbit kosong yang dimiliki BRI di 103 Bujur Timur (BT) Dan akan beroperasi di spektrum L Band (1GHz-2Ghz). Satelit ini akan berjenis high throughput satelite (HTS) berkapasitas tinggi hingga 100GBit/s.

Salah satu keinginan BRI untuk menambah kepemilikan satelitnya guna menopang bisnis di segmen kredit UMKM. Satelit baru ini kelak akan menopang kinerja BRISat, satelit BRI yang diluncurkan pada 2016. BRISat mengorbit di 150,5 BT dan beroperasi di spektrum frekuensi C Band (4GHz-8GHz), dan Ku Band (12GHz-18GHZ).

Direktur Utama BRI Suprajarto sebelumnya juga menyatakan BRI memang membutuhkan satelit yang beroperasi di spektrum L Band. Ini sesuai dengan ekspansi digital BRI melalui aplikasi BRISPOT.

“Sebagai bank yang serius menggarap segmen UMKM, penggunaan spektrum frekuensi L BAnd akan lebih efektif dan akurat dalam komunikasi sehingga potensi bisnis juga makin besar,” katanya.

Melalui BRISPOT, BRI dapat memproses pengajuan kredit bahkan di lokasi terpencil sekalipun. Sebab BRISPOT dilengkapi fitur geotagging yang bisa mendokumentasikan titik lokasi nasabah secara akurat saat proses kredit.

Baca Juga: BRI sebut 15 operator tertarik untuk bekerjasama meluncurkan satelit

Nah, fitur seperti itu makin mumpuni jika terkoneksi dengan satelit L Band. Sebab, spektrum frekuensi L Band memang biasa dimanfaatkan untuk perangkat telekomunikasi bergerak (mobile device) seperti ponsel GSM maupun GPS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×