Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Uji Agung Santosa
DEPOK. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk membidik pendapatan jasa alias fee based income sebesar Rp 30 miliar dalam bisnis asuransi mikro di tahun pertamanya. Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria mengungkapkan, setelah tiga tahun ke depan, pendapatan jasa dari bisnis bancassurance asuransi mikro diperkirakan akan terus bertambah mencapai Rp 100 miliar.
Produk asuransi mikro kecelakaan, kesehatan dan meninggal dunia (AM-KKM) yang dipasarkan merupakan produk PT Bringin Jiwa Sejahtera (Bringin Life). Produk itu hasil konsorsium PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur (BSAM) dan PT Asuransi Jiwa Jiwasraya. AM-KKM diperuntukkan bagi seluruh nasabah mikro BRI.
"Dengan diluncurkannya kerjasama pemasaran asuransi mikro kecelakaan, kesehatan dan meninggal dunia (AM-KKM) tentunya dapat mendorong pendapatan fee based income bagi Bank BRI," ujar Budi saat peluncuran asuransi mikro KKM di Depok, Jawa Barat, Rabu (10/9).
Premi produk AM-KKM dipatok Rp 50.000 per tahun. Manfaat yang akan didapat oleh nasabah antara lain santunan harian rawat inap rumah sakit sebesar Rp 100.000 per hari selama maksimum 90 hari dalam 1 tahun, penggantian biaya pembedahan/operasi maksimum Rp 2.500.000 per tahun, santunan meninggal dunia karena kecelakaan sebesar Rp 19.500.000, santunan meninggal dunia karena sakit (bukan karena kecelakaan) sebesar Rp 2.500.000 serta santunan cacat tetap karena kecelakaan maksimum sebesar Rp 5.000.000
Budi mengatakan saat ini kebutuhan asuransi mikro nasabah dengan premi yang murah, fitur produk lengkap, dan mudah dijangkau telah tersedia di BRI Unit yang berjumlah 5.190 di seluruh Indonesia. Bank dengan kode saham BBRI ini yakin produk AM-KKM dapat melengkapi kebutuhan nasabah dan menjadikan BRI one stop financial services for micro banking.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News