kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dimodali asing, bank-bank baru hasil merger berebut segmen kredit UMKM


Minggu, 22 September 2019 / 16:26 WIB
Dimodali asing, bank-bank baru hasil merger berebut segmen kredit UMKM
ILUSTRASI. Sejumlah bank baru hasil merger yang dimiliki investor asing berebut segmen kredit UMKM.


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Khomarul Hidayat

Selain menargetkan untuk bisa menjadi bank UKM nomor wahid, Bank IBK Indonesia juga ditargetkan untuk bisa menyumbang 25% profit overseas dan 15% aset overseas kepada IBK Bank pada 2023 kelak.

Target serupa juga dibidik oleh Bank Oke yang merupakan bank hasil penggabungan PT Bank Dinar Tbk (DNAR), dan PT Bank Oke yang dimodali oleh Apro Financial yang juga berasal dari Korea.

Baca Juga: Bankir tak sependapat dengan Bank Dunia Soal pengawasan konglomerasi keuangan

Bank Oke bahkan selangkah lebih maju. Bank ini telah diizinkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menerbitkan produk merchant loan dan payroll loan. Merchant loan ini yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku UKM.

Direktur Bank Oke Efdinal Alamsyah bilang, tak seperti kredit UKM konvensional, produk merchant loan ini ditargetkan menyasar para pelaku UKM yang beroperasi di platform e-commerce.

“Terkait merhcant loan, kami sudah bekerja sama dengan salah satu provider e-wallet. Ke depan adapula kerjasama dengan e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, dan lainnya,” katanya kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Berlaku awal 2020, sejumlah bank masih berbenah untuk memenuhi PSAK 71

Meski baru saja meluncur, Bank Oke  memasang target di dua produk ini bisa menyalurkan pinjaman hingga Rp 100 miliar di akhir 2019. Sedangkan secara total Bank Oke menargetkan hingga akhir tahun bisa membentuk portofolio kredit hingga Rp 4,07 triliun, dan menghimpun DPK hingga Rp 2,50 triliun.

Dari catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kredit ke segmen UMKM memang terhitung pesat dan konsisten. Hingga semester 1-2019 penyaluran kredit ke segmen ini tercatat senilai Rp 1.1019,77 triliun, tumbuh 11,56% (yoy) dibandingkan semester 1-2018 senilai Rp 914,07 triliun.

Dengan catatan demikian, tak heran banyak bank anyar mau ikut mencicipi cuan dari segmen UKM. Namun, hal ini tentu tak mudah, sebab beberapa bank sejatinya telah mendominasi segmen ini.




TERBARU

[X]
×