Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Digital BCA (BCA Digital), anak usaha dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) merespon kabar yang beredar terkait wacana aksi Initial Public Offering (IPO) untuk melantai di bursa saham tahun di 2025.
Direktur Utama BCA Digital, Lanny Budiati buka suara menepis kabar yang beredar. Ia menyebut butuh banyak pertimbangan dalam merencanakan dan melakukan IPO, baik dari sisi fundamental bisnis, track record kinerja, tingkat permodalan, kebutuhan pendanaan hingga dinamika pasar modal.
"Saat ini fokus kami bukan di IPO, tapi fokus ke mengembangkan bisnis dan memperkokoh fundamental perusahaan. Posisi permodalan dan likuiditas BCA Digital masih terbilang cukup pada saat ini," ungkap Lanny kepada Kontan, Kamis (23/1).
Baca Juga: Menunggu Aksi IPO Perbankan di Tanah Air
Lebih lanjut Lanny menyatakan, pada tahun 2025 BCA Digital akan terus berfokus pada pengembangan bisnis melalui inovasi untuk menghadirkan produk yang relevan dengan kebutuhan nasabah dan meningkatkan kualitas pelayanan yang reliable untuk menjaring nasabah berkualitas serta mendorong jumlah transaksi, dengan tetap memperhatikan efektivitas dan efisiensi biaya.
Selain itu, Lanny menyebut BCA Digital juga akan memperbesar penyaluran kredit dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Serta terus mengembangkan dan memperluas skala ekosistem digital blu dengan berkolaborasi dengan lebih banyak mitra strategis.
"Strategi ini kami rancang demi memperkokoh fundamental perusahaan sekaligus meningkatkan kinerja keuangan BCA Digital yang lebih baik lagi kedepannya," ungkap Lanny.
Jika melihat laporan keuangan bulanan BCA Digital per November 2024, bank yang memiliki platform aplikasi blu ini mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 5,87 triliun, meningkat 29,27% secara tahunan (year on year/yoy) jika dibandingkan periode November 2023 yang sebesar Rp 4,54 triliun.
Adapun sumber pendanaan dari pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 11,1 triliun per November 2024, meningkat 27,46% yoy jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 8,71 triliun.
Baca Juga: Menilik Prospek Calon Emiten Bank Digital
Selanjutnya: Promo Es Krim Indomaret-Alfamart, Hula-Hula Beli 3 Gratis 1 Hari Ini 23 Januari 2025
Menarik Dibaca: Ini Waktu Terbaik dan Hoki Menyetor Angpao di Tahun Baru Imlek 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News