kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Disokong pendapatan bunga, laba bersih OCBC NISP tumbuh 22% di kuartal III-2018


Senin, 29 Oktober 2018 / 22:12 WIB
Disokong pendapatan bunga, laba bersih OCBC NISP tumbuh 22% di kuartal III-2018
ILUSTRASI. Bank OCBC NISP


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 2,03 triliun pada kuartal III-2018. Laba bersih ini naik 22% dibanding September 2017 yang sebesar Rp 1,66 triliun.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih atau (net interest income) sebesar 7% yoy menjadi Rp 4,77 triliun.Pada periode yang sama tahun lalu hanya Rp 4,46 triliun.

Parwati menambahkan, bank dengan sandi saham NISP ini berhasil mempertahankan pertumbuhan portofolio kredit sebesar 16% yoy menjadi Rp 119,9 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 103,34 triliun.

Kredit modal kerja (KMK) menjadi kontributor terbesar terhadap portfolio kredit OCBC. Kontribusi KMK pencapaian 48% dari total kredit, disusul oleh kredit investasi 40%, dan kredit konsumsi 12%.

Penyaluran kredit tersebut tersebar pada berbagai sektor usaha, yakni perindustrian 28%, perdagangan 25%, jasa 17%, pertanian & pertambangan 13%, konstruksi 4% dan lainnya sebesar 13%.

"Peningkatan penyaluran kredit Bank OCBC NISP didorong oleh pertumbuhan pada kredit modal kerja sebesar 23% yoy. Dari sisi sektor usaha, pertumbuhan kredit didorong oleh sektor perdagangan yang tumbuh 21% yoy," ujar Parwati dalam keterangan tertulis, Senin (29/10).

Parwati bilang, OCBC NISP mampu menjaga rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross sebesar 1,8% dan NPL net sebesar 0,7%.

Sedangkan jumlah dana pihak ketiga (DPK) OCBC NISP sepanjang sembilan bulan pertama 2018 tercatat sebesar Rp 118,44 triliun. Nilai ini tumbuh 3% yoy dari Rp 114,75 triliun. Adapun rasio dana murah atau CASA terhadap total DPK sebesar 37,8%. Padahal September 2017, rasio CASA di level 39,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×