kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ditopang sektor mikro dan kecil, transaksi QRIS melesat 248% jadi Rp 2,9 triliun


Kamis, 04 November 2021 / 15:25 WIB
Ditopang sektor mikro dan kecil, transaksi QRIS melesat 248% jadi Rp 2,9 triliun
ILUSTRASI. Konsumen melakukan pembayaran dengan menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS) di Doktorandus Koffie Jakarta, Sein (21/6). Ditopang sektor mikro dan kecil, transaksi QRIS melesat 248% jadi Rp 2,9 triliun.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Transaksi pembayaran digital melalui QRIS milik Bank Indonesia (BI) semakin luas diterima oleh masyarakat.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Filianingsih Hendarta, mengatakan, hingga awal November 2021 terdapat 12,11 juta merchant yang tergabung dalam inisiatif QRIS. 

“Transaksi QRIS di  September 2021 saja sebanyak 40 juta kali transaksi atau naik 264% year on year (YoY), sedangkan dari sisi nominal mencapai Rp 2,9 triliun atau naik 248% yoy.,” ujar Fili kepada Kontan.co.id pada Kamis (4/11).

Lanjutnya, volume transaksi QRIS di kuartal ketiga 2021 ini didominasi oleh merchant kategori mikro 38%. Lalu diikuti merchant kategori menengah sebesar 31%.

Baca Juga: Dorong inklusi keuangan untuk transformasi digital di seluruh Indonesia

“Dari 12,11 juta merchant saat ini, 94% merupakan pelaku UMKM. Meski jumlah merchant sudah mencapai target BI, kita tidak berhenti di sini akan terus ekspansi dan kerja sama untuk menyiapkan demand-nya agar orang bisa menggunakan QRIS,” papar Fili. 

BI juga telah meningkatkan plafon maksimal transaksi QRIS dari Rp 2 juta menjadi Rp 5 juta. Ini memberikan dampak kepada peningkatan transaksi di merchant menengah dan besar termasuk di pusat perbelanjaan. 

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) telah memperluas penerimaan transaksi QRIS bekerja sama dengan 510.000 merchant. Direktur BCA Santoso Liem menyatakan transaksi QRIS mencapai Rp 2,8 triliun hingga Oktober 2021 (YTD). 

Transaksi tersebut didominasi oleh transaksi Food and beverage (F&B). Nilai itu meningkat signifikan dengan transaksi QRIS sepanjang 2020 sebesar Rp 412 miliar. 

“Kami memperkirakan akan lebih banyak lagi transaksi non-tunai dan tanpa kartu yang akan menjadi bagian signifikan dalam kehidupan normal baru. BCA akan terus berinovasi menyiapkan berbagai inisiatif untuk mendukung kebutuhan nasabah terkini,” ujar Santoso kepada Kontan.co.id.

Seiring memperluas dan edukasi, Santoso menyatakan keamanan dalam bertransaksi menjadi prioritas utama. BCA berkomitmen tinggi untuk melakukan pemutakhiran dan menjaga security system dalam aktivitas operasional bisnis bank.

Baca Juga: Hingga September 2021, transaksi QRIS Bank Syariah Indonesia tumbuh 447%

Tak mau kalah, Bank Mandiri telah mengandeng lebih dari 1,2 juta merchant QRIS per Oktober 2021. Thomas Wahyudi, SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri menyatakan transaksinya tumbuh 500% secara yoy per sepuluh bulan pertama 2021. 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×