kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.307.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.680   -27,00   -0,16%
  • IDX 8.391   -3,35   -0,04%
  • KOMPAS100 1.160   -7,83   -0,67%
  • LQ45 845   -8,63   -1,01%
  • ISSI 290   -0,83   -0,29%
  • IDX30 444   -0,53   -0,12%
  • IDXHIDIV20 511   -2,43   -0,47%
  • IDX80 131   -0,99   -0,75%
  • IDXV30 138   -0,38   -0,28%
  • IDXQ30 140   -0,92   -0,65%

Tingkat Efisiensi Sejumlah Bank Menurun pada Kuartal III-2025, Ini Penyebabnya


Selasa, 04 November 2025 / 17:12 WIB
Tingkat Efisiensi Sejumlah Bank Menurun pada Kuartal III-2025, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mencatat rasio BOPO Bank Umum meningkat secara tahunan dari 78,68% pada Juni 2024 menjadi 85,65% per Juni 2025.pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/05/10/2022.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Tingkat efisiensi industri perbankan dalam mengelola operasionalnya terlihat masih rendah. Hal ini tercermin dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dan cost to income ratio (CIR) meningkat di sejumlah bank besar pada kuartal III-2025.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mencatat rasio BOPO Bank Umum meningkat secara tahunan atawa year on year (YoY) dari 78,68% pada Juni 2024 menjadi 85,65% per Juni 2025. Kenaikan rasio tersebut disebabkan oleh naiknya beban operasional bank umum dari Rp 582,36 triliun menjadi Rp 970,30 triliun per Juni 2025.

Asal tahu saja, Bank Indonesia (BI) telah menetapkan benchmark rasio BOPO ideal, yakni maksimal di angka 85%.

Baca Juga: Masyarakat Kini Lebih Selektif, AXA Mandiri Pilih Fokus ke Segmen Ritel dan Mikro

Bank-bank besar yang terlihat mencatatkan kenaikan pada rasio BOPO di kuartal III-2025 yakni, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) berada di level 71,89%, dari 67,85%. Rasio CIR juga turut meningkat dari 37,2% ke 38,7%.

Kemudian PT Bank Negara Indonesia (BNI) dengan rasio BOPO naik di level 72,25% dari 68,99%, dan CIR meningkat dari 43,8% ke 46,1%. Lalu, PT Bank Mandiri (BMRI) dengan rasio BOPO di level 63,48% dari 54,68%, dan CIR di level 43,05% dari 32,12%. PT Bank Tabungan Negara (BTN) dengan rasio BOPO meningkat ke level 90,23% dari 89,43%.

Ada juga PT Bank CIMB Niaga yang rasio BOPO nya naik tipis dari 72,85% ke 73,23%. CIR nya juga naik dari 43,63% ke 44,34% pada kuartal III-2025.

Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo menyatakan, kinerja efisiensi BTN justru menunjukkan perbaikan signifikan. Hal ini terlihat dari rasio CIR yang membaik menjadi 47,76% di kuartal III-2025, dari posisi 59,86% pada periode yang sama tahun lalu.

"Perbaikan ini mencerminkan hasil transformasi proses, digitalisasi, serta pengendalian biaya operasional yang lebih ketat. Sementara itu, BOPO juga tetap terjaga di level sehat yaitu 90,23%, stabil meskipun ada dinamika beban bunga dan biaya lain," kata Setiyo kepada kontan.co.id, Senin (3/11/2025).

Baca Juga: PT SMI Salurkan Pembiayaan Rp 150 Miliar untuk Pengembangan Rumah Sakit Akademik UGM

Setiyo menyebut, pada tahun ini BTN menargetkan efisiensi yang berkesinambungan melalui tiga pilar utama, pertama optimalisasi pendapatan berbasis fee dan margin untuk mengurangi ketergantungan pada beban bunga.

Selain itu, digitalisasi & otomatisasi proses sehingga operasional lebih ramping, cepat, dan hemat biaya, dan disiplin cost management, terutama pada biaya overhead dan non-core, sambil tetap mendukung ekspansi bisnis.

BTN disebut akan menjaga CIR di kisaran 43%–45% hingga akhir tahun dengan ruang perbaikan lebih lanjut dari inisiatif transformasi. Sedangkan BOPO ditargetkan tetap di bawah 90%, sejalan dengan pertumbuhan pendapatan operasional dan upaya pengendalian beban.

Adapun Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, peningkatan BOPO disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan yang melambat secara yoy. Selain itu, karena ada tambahan di CKPN terutama di kredit ritel KPR.

"Sementara dari sisi operating expense (opex) ter-managed dengan baik dan efisien. Sebenaarnya secara keseluruhan CIR dan BOPO masih dalam guidance kami tahun ini yaitu di bawah 45% sampai akhir tahun," terang Lani.

Sementara  PT Bank OCBC NISP (NISP) mencatat penurunan pada rasio BOPO ke level 69,21% pada September 2025 dari 70,77% di September 2024. Dengan rasio CIR di level 47,53% dari 52,75% di September 2025.

Baca Juga: BNI Jalankan Strategi Efisiensi dan Penguatan Dana Murah untuk Jaga Profitabilitas

Hartati, Direktur OCBC mengatakan, dalam menjaga efisiensi ke depannya, Bank akan terus mengoptimalkan beban dana dan memaksimalkan kapabilitas digital yang dimiliki untuk memberikan dampak positif terhadap efisiensi operasional serta memperkuat kemudahan dan kenyamanan akses bagi nasabah.

Hartati memperkirakan, rasio BOPO akan berada pada kisaran 70% dan rasio CIR kurang dari 50% pada akhir tahun 2025.

Selanjutnya: Live Streaming Timnas Indonesia vs Zambia & Jadwal Piala Dunia U-17 2025

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Karier dan Keuangan Besok Rabu 5 November 2025: Kamu Harus Teliti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×