Reporter: Albar Maulana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan penjualan kendaraan dan melemahnya daya beli masyarakat menjadi tantangan bagi perusahaan multifinance dalam mendorong kinerja pembiayaan. Meski demikian, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) tetap menjaga pertumbuhan pembiayaan dengan memperkuat diversifikasi ke segmen non-otomotif.
Hingga September 2025, penyaluran pembiayaan baru Adira Finance tercatat mencapai Rp 26,4 triliun. Tren tersebut menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dari awal tahun dan sekaligus mencerminkan kemampuan perusahaan menjaga kinerja melalui strategi yang adaptif, termasuk penguatan pada segmen non-otomotif serta optimalisasi jaringan distribusi dan layanan digital.
Direktur Keuangan Adira Finance Sylvanus Gani mengatakan, diversifikasi ke segmen non-otomotif merupakan langkah strategis yang mampu membantu perusahaan menjaga kinerja. Langkah tersebut berfungsi untuk menyeimbangkan portofolio pembiayaan, mengingat saat ini segmen otomotif masih mendominasi.
Baca Juga: Pasar Otomotif Lesu, Dukungan CIMB Niaga Jadi Penopang Pembiayaan CNAF
“Ketika pembiayaan otomotif mengalami perlambatan, kontribusi dari segmen non-otomotif dapat menjadi penopang sehingga kinerja Perusahaan dapat tetap stabil dan berkelanjutan,” jelas Gani, Selasa (4/11/2025).
Selain itu, dukungan pendanaan dari induk usaha, Bank Danamon, juga menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas bisnis. Sekitar 47% aset yang dikelola perusahaan dibiayai melalui skema joint financing dengan Bank Danamon. Di luar skema tersebut, Bank Danamon memberikan fasilitas pinjaman bilateral yang memperkuat struktur pendanaan dan likuiditas perusahaan.
Meski berstatus anak usaha bank, Gani menegaskan bahwa pembiayaan dari induk tetap mengikuti prinsip kewajaran bisnis (arm’s length principle) dan mengacu pada kondisi pasar.
Baca Juga: Adira Finance (ADMF) Umumkan Pengunduran Diri Direktur Harry Latif
Sampai akhir tahun ini, Gani menilai prospek multifinance anak usaha bank tetap positif. Sinergi dengan induk usaha memberikan keunggulan dalam hal pendanaan, manajemen risiko, serta pemanfaatan ekosistem perbankan untuk memperluas basis nasabah.
“Dengan fundamental yang solid dan sinergi yang kuat bersama induk bank, perusahaan berharap dapat menjaga stabilitas bisnis di tengah perlambatan industri pembiayaan,” ujarnya.
Selanjutnya: Hujan Lebat dan Angin Kencang, Cek Peringatan Dini Cuaca Besok (5/11) di Jabodetabek
Menarik Dibaca: Hujan Lebat dan Angin Kencang, Cek Peringatan Dini Cuaca Besok (5/11) di Jabodetabek
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













