Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Test Test
JAKARTA. Dominasi kepemilikan Surat Utang Negara (SUN) oleh warga negara asing semakin menjadi-jadi. Data terakhir Departemen Keuangan (Depkeu) menunjukkan bahwa kepemilikan SUN oleh pihak asing mengalami peningkatan sekitar Rp 26 triliun. Dengan kenaikan itu maka kepemilikan SUN oleh orang asing mencapai Rp 104 triliun, naik 16,6% dibanding dengan kondisi pada awal 2008 yang hanya Rp 78 triliun.
Dirjen Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto mengatakan bahwa sekarang ini porsi asing di SUN mencapai 19,5 % atau senilai Rp 104 triliun dari total SUN yang dikeluarkan pemerintah. Dengan nilai tersebut, maka telah terjadi peningkatan kepemilikan sebesar 16,6% dibanding awal 2008 yang sebesar Rp 78 triliun. "Peningkatan kepemilikan asing pada instrumen SUN seiring dengan membaiknya kondisi pasar SUN," kata Rahmat di Jakarta, Rabu (13/8).
Menurut Rahmat, minat investor asing terhadap SUN masih sangat tinggi karena imbal hasil (yield) yang ditawarkan cukup menarik. Terlebih lagi adanya keyakinan bahwa ekspektasi inflasi dalam jangka panjang cenderung mengalami penurunan. Ia mengatakan, investor asing menilai investasi di SUN akan lebih menguntungkan, apalagi nilai tukar rupiah masih relatif stabil.
Selain itu, minat asing juga semakin besar karena jarak yield yang semakin melebar antara BI Rate dan Fed Fund Rate. BI Rate naik sementara Fed Fund Rate masih tetap, paling tidak sampai dengan akhir tahun 2008. "Dengan membeli SUN jangka panjang sekarang, investor asing me-lock up yield yang relatif tinggi dalam jangka panjang," terang Rahmat.
Seperti diketahui, pemerintah terakhir melelang tiga seri SUN pada hari Selasa (12/8). Penawaran yang masuk dari lelang tiga seri SUN FR0026, FR0036. dan FR0047 mencapai Rp 11,332 triliun. Tapi tidak semua penawaran diambil oleh pemerintah yang kali ini hanya melepas SUN senilai Rp 5,45 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News