kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dongkrak permintaan, BCA tawarkan KPR suku bunga rendah


Senin, 07 Oktober 2019 / 20:09 WIB
Dongkrak permintaan, BCA tawarkan KPR suku bunga rendah
ILUSTRASI. BCA Expoversary


Reporter: Maria Nugu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) yang melambat membuat bank mengatur strategi demi menggenjot penyaluran kredit segmen ini. 

Felicia M. Simon, Kepala Divisi Bisnis Kredit Konsumen BCA mengakui pertumbuhan KPR tidak begitu pesat bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. 

Menurutnya perlambatan pertumbuhan KPR karena masyarakat mempertimbangkan uang muka yang mesti dibayar dan besaran suku bunga. 

Baca Juga: Ini beragam promo yang ditawarkan di EXPO BCA 2019

Selain itu, “Pertumbuhan harga properti tidak setinggi tahun sebelumnya, sehingga investor jadi mempertimbangkan untuk berinvestasi atau tidak,” imbuhnya.

Untuk menggenjot pertumbuhan KPR yang melemah, Felicia bilang BCA telah menyiapkan berbagai strategi. “Kami berupaya menjangkau nasabah melalui berbagai event yang kami adakan, juga dengan menurunkan suku bunga, sehingga angsuran yang dibayarkan kreditur juga jadi lebih ringan," ujar Felicia dalam press conference BCA EXPO, Senin (7/10).

BCA dalam BCA Expo menawarkan bunga KPR sebesar 6,75% fixed tiga tahun, jauh di bawah bunga KPR BCA dalam counter rate 8% fixed tiga tahun dan 8,5% fixed lima tahun. 

“Makanya kami harapkan dengan nilai suku bunga seperti itu, kami optimistis memenuhi target Rp 1 triliun,” katanya.

Baca Juga: Bank makin serius mengincar potensi bisnis KPR take over

Sementara itu nilai ticket size KPR BCA kata Felicia sebesar Rp 1,5 miliar. BCA menargetkan pertumbuhan KPR BCA tahun ini mencapai 8%.

Catatan saja, berdasarkan data analisis uang beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI), penyaluran KPR hingga Agustus 2019 tumbuh 11,3% year on year (yoy), lebih lambat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 12,3% secara yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×