kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.779   16,00   0,10%
  • IDX 7.489   9,63   0,13%
  • KOMPAS100 1.158   3,73   0,32%
  • LQ45 919   5,10   0,56%
  • ISSI 226   -0,53   -0,23%
  • IDX30 474   3,39   0,72%
  • IDXHIDIV20 572   4,39   0,77%
  • IDX80 132   0,66   0,50%
  • IDXV30 141   1,32   0,95%
  • IDXQ30 158   0,90   0,57%

Dorong kinerja asuransi kesehatan, Sun Life gelar kampanye Live Healthier Lives


Kamis, 11 Juli 2019 / 22:09 WIB
Dorong kinerja asuransi kesehatan, Sun Life gelar kampanye Live Healthier Lives


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Guna mendorong kinerja asuransi kesehatan, PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) menggelar kampanye kesehatan Live Healthier Lives. Tak heran, asuransi kesehatan cukup memberikan kontribusi kepada kinerja premi Sun Life.

"Di Sun Life, produk asuransi kesehatan menempel pada produk unitlink. Secara porsinya sudah ada 46% produk kesehatan dari total premi unitlink. Adapun premi unitlink Sun Life per kuartal 1 2019, sebanyak Rp 684 miliar. Sedangkan untuk tradisional Rp 131 miliar," ujar Sherly usai Kampaye Live Healthier Life Sun Life di Jakarta pada Kamis (11/7).

Lewat kampanye ini, Sun Life mengajak generasi muda untuk menjaga kesehatan secara holistik, baik dari segi fisik, mental, maupun finansial. Tujuannya untuk mempersiapkan diri menyambut bonus demografi pada 2030.

Selain itu, Sun Life juga memperkenalkan figur publik sekaligus penggiat kesehatan Ibnu Jamil dan Kelly Tandiono, sebagai duta dari kampanye Live Healthier Lives ini. Presiden Direktur Sun Life Indonesia Elin Waty menyebut kampanye ini digelar mengingat  hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan 2016 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penetrasi asuransi jiwa di Indonesia baru mencapai 7%.

"Kondisi ini memicu Sun Life untuk kembali mengingatkan masyarakat untuk memprioritaskan kesehatan mereka sejak dini, melalui kampanye kesehatan ‘Live Healthier Lives’,” ungkap Elin.

Selain itu, b adan Pusat Statistik (BPS) memprediksi Indonesia akan mencapai bonus demografi pada 2030 mendatang – sebuah kondisi langka, ketika jumlah penduduk berusia produktif akan mendominasi, bahkan mencapai 64% dari total populasi tanah air.

Lanjut Ia, bila didukung kualitas masyarakat yang baik, bonus demografi ini akan menjadi mesin pendorong pertumbuhan ekonomi bangsa. Namun di sisi lain, jika kualitas masyarakatnya kurang baik, generasi ini justru akan menjadi beban baru bagi negara.

“Generasi muda Indonesia perlu membekali diri dengan investasi kesehatan yang baik. Bukan hanya dari segi fisik maupun mental, kesehatan finansial pun memiliki peran krusial dalam membangun generasi yang berkualitas dan produktif," jelas Elin.

Sherly bilang di Indonesia, kampanye Live Healthier Lives digelar melalui beragam aktivitas. Kampanye ini merupakan bagian dari inisiatif regional perusahaan.

“Sebagai lanjutan dari kampanye yang telah kita mulai tahun lalu, sekarang kami menggandeng Ibnu Jamil dan Kelly Tandiono, yang selama ini aktif menjalani hidup sehat untuk membantu kami menyebarkan semangat Live Healthier Lives," pungkas Sherly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×