Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Modal Rakyat Indonesia atau Modal Rakyat akan menerapkan sejumlah strategi untuk mendorong kinerja pada tahun ini.
CEO Modal Rakyat Christian Hanggra mengatakan pihaknya akan melakukan strategi terkait seleksi kredit yang lebih ketat.
"Kami akan meningkatkan analisis kredit dengan memprioritaskan debitur (borrower) yang memiliki riwayat keuangan kuat dan sektor usaha yang tahan terhadap resesi," ungkapnya kepada Kontan, Senin (2/6).
Strategi lainnya, yaitu Modal Rakyat akan menerapkan diversifikasi portofolio pembiayaan. Christian menerangkan pihaknya akan menyebarkan risiko ke berbagai sektor produktif, seperti logistik, teknologi, manufaktur, dan industri kreatif.
Baca Juga: Modal Rakyat Beberkan Sejumlah Tantangan yang Dihadapi pada 4 Bulan Pertama Tahun Ini
Selain itu, dia bilang Modal Rakyat juga melakukan pengembangan layanan baru dan inovasi produk lainnya, seperti pinjaman multiguna yang sedang disiapkan. Dengan demikian, diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar dan sumber pendapatan perusahaan.
Christian menerangkan pihaknya juga akan meningkatkan digitalisasi dan efisiensi dengan upaya mempercepat proses pengajuan, underwriting, persetujuan, dan pemanfaatan teknologi untuk mengambil keputusan pembiayaan yang tepat dan terukur.
"Selain itu, melakukan pemasaran yang lebih agresif dan terarah lewat pemasaran digital yang terfokus. Ditambah melalui media sosial, podcast, dan berkolaborasi dengan influencer, serta kampanye berbasis edukasi untuk meningkatkan awareness sekaligus literasi keuangan UMKM," ucap Christian.
Baca Juga: Fintech Modal Rakyat Sudah Penuhi Ketentuan Ekuitas Minimum Rp 12,5 Miliar
Sementara itu, Christian menerangkan adanya sejumlah tantangan pada awal tahun ini berdampak terhadap penyaluran pembiayaan Modal Rakyat. Dia bilang per April 2025, Modal Rakyat telah menyalurkan pembiayaan produktif lebih dari Rp 100 miliar. Angka itu menurun dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Sayangnya, dia tak merinci angka penurunannya.
Hingga akhir tahun ini, Christian melihat tantangan pada sektor pembiayaan produktif fintech lending akan tetap berpusat pada isu kestabilan ekonomi dalam negeri, UMKM, dan perang dagang Amerika Serikat.
Selanjutnya: Kontribusi Premi Unitlink Capai 70% dari Total Premi Allianz Life pada Kuartal I-2025
Menarik Dibaca: Pelita Air Resmi Buka Rute Jakarta ke Makassar dan Ambon
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News