kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Dorong KPR Green Financing, BRI Bidik Kontribusi di Green Development Rp 2,5 Triliun


Jumat, 16 Februari 2024 / 13:56 WIB
Dorong KPR Green Financing, BRI Bidik Kontribusi di Green Development Rp 2,5 Triliun
ILUSTRASI. Nasabah usai melakukan transaksi melalui ATM Bank BRI di Bintaro, Tangerang Selatan, Minggu (25/6/2023). Dorong KPR Green Financing, BRI Targetkan Kontribusi Pada Green Development Mencapai Rp 2,5 Triliun.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menilai keterlibatan perbankan dalam penerapan green development sangat penting, khususnya proyek pembangunan yang mengusung konsep hijau. 

Direktur Konsumer BRI Handayani pun mengungkapkan bahwa bank yang fokus pada wong cilik ini menargetkan bisa berkontribusi mencapai Rp 2,5 triliun dalam program green development ini. Salah satu upayanya mendorong program KPR Green Financing.

Sebagai informasi, KPR Green Financing ini sudah diluncurkan sejak 2021 dengan menggandeng pengembang atau developer rekanan BRI yang sudah mendapat keistimewaan sebagai Developer Green. 

Baca Juga: Sultan Subang, Asep Sulaeman Sabanda Digugat Wanprestasi 4 Kreditur

"Penawaran yang diberikan  seperti DP mulai 0% dan suku bunga hanya 4,65% fixed 3 tahun atau 5,65% fixed 5 tahun maupun jangka waktu panjang hingga 20 tahun," ujar Handayani.

Handayani mengatakan, pembiayaan hijau atau green financing/sustainability-linked financing semakin dibutuhkan pada masa mendatang, seiring dengan tuntutan keberlanjutan lingkungan di berbagai sektor, termasuk keuangan. 

Meski menjadi sebuah kebutuhan, ia menilai saat ini green financing ataupun green investment belum menjadi tren yang masif.

"Meski saat ini sudah banyak produk keuangan yang mengedepankan keberlanjutan, namun masih terdapat banyak ruang untuk peningkatan,” ucapnya.

Meski sudah menunjukkan peningkatan, Handayani berharap tetap ada dukungan penuh baik dari pemerintah, pengusaha atau developer maupun para calon nasabah.

Baca Juga: Menilik Potensi Pembagian Dividen dari Emiten BUMN di Tahun Ini

Di antaranya berupa pedoman teknis bagi bank untuk mengimplementasikan perbankan hijau agar mempermudah dalam melakukan evaluasi kepatuhan maupun peningkatan kapasitas. 

Dari sisi developer, diharapkan semakin banyak yang concern terhadap Program Green Development, salah satunya dengan melakukan self assessment Green Concept serta mendaftarkan diri jika hasil tes memadai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×