Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. PT Amartha Mikro Fintek, penyedia jasa peer to peer lending menilai potensi teknologi finansial (fintech) untuk meningkatkan inklusi keuangan masih sangat besar. Namun perlu adanya penguatan dari sisi literasi.
Karena itu, Amartha pun menggelar festival film pendek untuk menyebarkan informasi soal keuangan mikro dengan menggunakan layanan digital.
CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra menyebut festival film pendek ini akan menyasar kalangan milenial. Yang mana segmen ini disebutnya sesuai dengan karakter peminjam yang saat ini mendominasi portofolio di perusahaannya.
Festival film pendek ini dipilih sebab yang berpotensi sebagai pemberi pinjaman menurutnya adalah kalangan di bawah 30 tahun yang mayoritas begaya hidup digital, praktis serta menyukai media sosial dan komunikasi audio visual yang berdurasi pendek.
Lewat gelaran ini, ia berharap selain sebagai adu kreativitas juga untuk menyebarkan literasi soal keuangan mikro, khususnya lewat jasa peer to peer lending. Dimana masyarakat bisa berinvestasi sekaligus membantu perkembangan usaha UMKM lewat permodalan.
Menurut dia, jumlah UMKM yang masih kesulitan untuk memperoleh pendanaan masih sangat besar. Termasuk di kawasan pedesaan yang selama ini jadi target Amartha.
"Sementara dengan memberikan pinjaman, lender bisa mendapat bagi hasil antara 10% sampai 20%," kata dia, Selasa (8/8).
Adapun festival film ini akan dibagi dua karegori. Pertama adalah film dokumenter bertema pemberdayaan usaha kecil, dan kedua film pendek fiksi yang memakai tema pinjam meminjam uang secara online.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News