Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) hingga Rp 257,7 triliun sepanjang 2012. Nilai tersebut meningkat 11,4% dari DPK tahun sebelumnya yang berjumlah Rp 225,2 triliun.
"DPK tersebut bukan hanya meningkat, tetapi juga makin berkualitas seiring meningkatnya dana murah yang kita himpun," kata Direktur Umum BNI Gatot M. Suwondo, pada paparan kinerja, Kamis, (28/2).
Porsi dana murah atau current account saving account (CASA) mencapai 67% dari DPK. Sisanya, dana mahal hanya berporsi 33%. Gatot menyebut, BNI memang ingin fokus pada tabungan dan giro. "Kita tidak mau perang di deposito," ujarnya.
BNI membukukan peningkatan CASA 16,6%, dari Rp 148 triliun pada 2011 menjadi Rp 172,6 triliun tahun kemarin. Sedangkan, depositonya tumbuh 10,2% dari Rp 77,2 triliun di 2011 ke Rp 85,1 triliun pada akhir 2012.
Gatot menjelaskan, peningkatan rasio CASA dan lonjakan dana murah itu dipengaruhi juga oleh pertumbuhan jumlah rekening Taplus BNI sebesar 12,7%, dari 13,3 juta rekening menjadi 15 juta rekening. Kemudian tabungan masyarakat juga tumbuh 22,9%, dari Rp 81,4 triliun di 2011 ke Rp 100,1 triliun pada akhir 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News