kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

DPLK Mandiri tak mau patok return tinggi


Selasa, 22 Juli 2014 / 15:10 WIB
DPLK Mandiri tak mau patok return tinggi
ILUSTRASI. Kage no Jitsuryokusha ni Naritakute Mendapatkan Season 2? Ada Pengumuman di Bulan ini


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Gejolak pasar yang terjadi lebih dari enam bulan terakhir ini membuat jantung pengurus Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sedikit berdegup lebih kencang. Tengok saja, unit usaha bank pelat merah ini enggan mematok pertumbuhan Return on Investment (RoI) lebih dari 10%.

Abdul Rahman, Institutional Banking Director Bank Mandiri mengatakan, berkaca pada kondisi pasar yang masih fluktuatif, pihaknya ingin lebih hati-hati dalam memarkirkan dana investasi peserta. Toh, kebanyakan peserta memilih penempatan dana di pendapatan tetap, sebut saja obligasi dan deposito.

Sebanyak 70% dari total dana kelolaan DPLK Bank Mandiri yang sebesar Rp 300 miliar hingga akhir Juni 2014 lalu ditempatkan di pendapatan tetap. Sisanya tersebar di reksadana dan saham. “Walhasil, return kami bisa mencapai sekitar 9% -10%. Tetapi, saya tidak berani prediksi lebih tinggi lagi pada semester kedua ini,” terang dia.

Menurut Abdul, pihaknya emoh terlalu agresif mengincar hasil investasi tinggi. Harap maklum, dana-dana peserta diperuntukkan jangka panjang. “Jadi, penempatan dana memang masih konvensional. Mudah-mudahan RoI sampai akhir tahun bisa 10%,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×