kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Target Imbal Hasil DPLK Tugu Mandiri 17%


Senin, 05 Juli 2010 / 14:21 WIB
Target Imbal Hasil DPLK Tugu Mandiri 17%


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kondisi perekonomian dan pasar finansial yang positif, membuat Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Tugu Mandiri pede membidik imbal hasil investasi atau return on investment (RoI) tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu. DPLK Tugu Mandiri menargetkan imbal hasil dari investasi yang mereka lakukan di 2010 ini bisa mencapai 17%.

Angka ini meningkat dari pencapaian imbal hasil tahun sebelumnya yang sebesar 16,5%. Sekedar catatan, di tahun 2008, DPLK Tugu Mandiri mengantongi imbal hasil investasi sekitar 16%.

Pelaksana Tugas Pengurus DPLK Tugu Mandiri Daneth Fitrianto mengungkapkan, untuk mencapai target tersebut, pihaknya masih mengandalkan instrumen investasi pasar uang dan surat berharga jangka pendek. “Mayoritas dana investasi atau sekitar 55% kami tempatkan di pasar uang, deposito, dan surat berharga yang jatuh tempo-nya satu tahun,” ujar Daneth, Jumat (2/7).

Sementara sekitar 12%-14% dana mereka tanamkan di instrumen saham. Sisanya, sekitar 30% dana diparkir di instrumen pendapatan tetap. Misal, obligasi korporasi dan surat utang negara (SUN).

Instrumen investasi pasar uang dan surat utang jangka pendek menjadi pilihan DPLK Tugu Mandiri karena beberapa alasan. Pertama, tipe investor, peserta DPLK, yang cenderung konservatif. Artinya, mereka lebih memilih instrumen investasi yang tidak terlalu berisiko, meski return-nya tidak terlalu besar. Kedua, DPLK Tugu Mandiri memilih prinsip kehati-hatian dalam memilih portofolio investasi.

“Kalau saham, meski kemungkinan naiknya cepat dan return tinggi, kemungkinan jeblok dan kerugiannya juga besar,” imbuh Daneth.

Terkait dana kelolaan, Daneth memaparkan, sepanjang lima bulan pertama tahun ini, nilai aktiva bersih atau aset kelolaan DPLK Tugu Mandiri tercatat sebesar Rp 560 miliar. Aset ini meningkat 30% ketimbang periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp 430 miliar.

“Kami mengincar asset under management hingga akhir tahun sebesear Rp 600 miliar atau tumbuh 20%-25% dari tahun lalu,” tutur Direktur Utama DPLK Tugu Mandiri Maryoso Sumaryono.

Untuk menggenjot pertumbuhan, pihaknya membentuk tim kerja baru untuk meningkatkan pelayanan. Salah satunya, yang sudah terealisasi Juni lalu adalah pusat layanan telepon terintegasi. DPLK Tugu Mandiri juga meningkatkan kepesertaan korporat maupun individu lewat kemitraan dengan perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×