kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DPLK Tugu Mandiri Bidik Pertumbuhan Aset 20%-25%


Jumat, 11 Juni 2010 / 09:45 WIB
DPLK Tugu Mandiri Bidik Pertumbuhan Aset 20%-25%


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Test Test

JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Tugu Mandiri membidik pertumbuhan aset dari pengelolaan dana tahun 2010 tumbuh 20%-25% dari tahun lalu yang tercatat Rp 503 miliar.

“Untuk menopang pertumbuhan aset 20%-25% ini, kami akan meningkatkan pelayanan dan memperkuat penjualan dengan memprioritaskan target peserta kroporasi,” ujar Plt. Pengurus DPLK Tugu Mandiri Daneth Fitrianto kepada KONTAN, Rabu (9/6).

Tidak hanya korporasi, DPLK Tugu Mandiri juga bakal menjaring lebih banyak peserta individu lewat kemitraan yang akan dijalin dengan salah satu bank nasional. Nah, dari kerja sama ini, Daneth berharap nasabah mitranya bakal menjadi peserta DPLK.

“Saat ini, kami sedang menjajaki kerja sama dengan bank. Rencananya akan rampung tahun ini. Targetnya paling sedikit 100.000 nasabah bank mitra kami akan menjadi peserta DPLK Tugu Mandiri,” tutur Daneth.

Presiden Direktur DPLK Tugu Mandiri Maryoso Sumaryono mengklaim, aset dana kelolaan dan imbal hasil investasi anak perusahaan Asuransi Jiwa Tugu Mandiri tersebut merupakan salah satu yang terbesar di industri. Sayang, situasi perekonomian nasional 2009 yang kurang baik membuat hasil investasi DPLK Tugu Mandiri tahun lalu hanya Rp 39,26 miliar atau tumbuh 1,7% dari tahun 2009.

“Makanya, tahun ini kami akan memperbaiki pelayanan dengan membangun call center terintegrasi, meningkatkan kepesertaan, dan transparansi dalam pilihan investasi,” tambah Maryoso.

Saat ini, sebanyak 55% peserta DPLK Tugu Mandiri memilih menanamkan duitnya di instrumen investasi pasar uang. Lalu sebanyak 12%-14% peserta memilih investasi saham dan sisanya di investasi pendapatan tetap

Meski tahun lalu DPLK Tugu Mandiri hanya mampu membukukan pertumbuhan yang tipis dalam pengelolaan investasi. Daneth menilai hasil pengelolaan dana pensiun ini menunjukkan kinerja yang cukup baik. Makanya, dia cukup percaya diri mematok target yang lebih tinggi pada tahun ini, baik dari sisi pendapatan maupun hasil usaha.

Daneth mengakui, tahun lalu ada kenaikan beban manajer investasi dari Rp 311,28 juta menjadi Rp 323,21 juta di tahun 2009. Di sisi lain, beban kustodian merosot dari Rp 312,86 juta menjadi Rp 293,08 juta di periode yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×