kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Dua asuransi akan diakuisisi


Minggu, 09 September 2012 / 17:35 WIB
Dua asuransi akan diakuisisi
ILUSTRASI. BNPB menyediakan lebih dari 20.000 fasilitas isolasi terpusat mandiri untuk pasien positif Covid-19 di wilayah Jawa dan Bali.


Reporter: Feri Kristianto |

JAKARTA. Daftar perusahaan asuransi bermodal cekak akan diakuisisi naga-naganya bakal jadi kenyataan. Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), membeberkan, satu hingga dua perusahaan asuransi siap-siap diakuisisi. Sayang, identitas perusahaan yang akan mengakuisisi dan asuransi bermodal cekak tersebut masih dirahasiakan regulator.

Isa Rachmatarwata, Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK, menerangkan pihaknya sudah dapat laporan mengenai rencana akuisisi tersebut."Saya belum bisa memberikan keterangan banyak soal akuisisi masih sebatas itu," ujar Isa pada akhir pekan lalu.

Namun ditegaskan bahwa, investor yang berminat pada perusahaan asuransi bermodal cekak cukup banyak. Khusus asuransi jiwa, peminatnya kebanyakan adalah investor asing. Sedangkan asuransi umum bermodal cekak banyak diminati perusahaan dalam negeri.

Sebagai tambahan, beberapa investor lokal berminat mengakuisi asuranis bermodal cekak. Sebut saja, PT Asuransi Bosowa Periskop yang tengah membidik asuransi jiwa bermodal cekak. Budi Herawan, Direktur Pemasaran Bosowa Periskop mengatakan, perusahaan induk sudah menyiapkan dana sekitar seperempat triliun untuk membeli asuransi. Sudah ada 5 asuransi jiwa bermodal cekak dibidik. Identitas asuransi tersebut masih tanda tanya. "Tidak mudah mencari asuransi jiwa," ujar Budi.

Ada juga PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan PT Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI). Dua perusahaan asuransi pelat merah ini sedang membidik asuransi umum untuk dijadikan anak usaha. Secara permodalan, kedua perusahaan itu menyatakan kesiapan menjadi pemegang saham terbesar. Sayang, kedua direksi perusahaan itu masih bungkam soal asuransi bidikan mereka.

Insurance Australia Group (IAG) juga sudah terang-terangan menyatakan minatnya mengakuisisi perusahaan asuransi di Indonesia. Justin Breheny, Chief Executive IAG Asia mengatakan, memiliki dana sekitar sekitar A$ 250 juta untuk akuisisi. Khusus di Indonesia nilainya untuk akuisisi sekitar A$100 juta (US$ 102 juta). Bank Central Asia (BCA) kabarnya kini tengah menggodok pendirian asuransi jiwa.

Sementara itu, nasib asuransi bermodal cekak lain, ada yang bakal diselamatkan pemegang saham. Di asuransi umum, 3 perusahaan-4 perusahaan asuransi umum sudah menjelaskan secara informal kepada Bapepam-LK bahwa akan dapat suntikan modal dari pemegang saham. Mereka mengaku, suntikan dana cair pada September alias batas terakhir pelaporan rencana bisnis permodalan kepada regulator. "Itu secara informal, nanti akan diliat seperti apa tindak lanjutnya," kata Isa.

Asal tahu, hingga awal September, sebanyak 9 perusahaan asuransi jiwa dan 22 asuransi umum belum memenuhi ketentuan persyaratan modal minimum Rp 70 miliar. Akhir September ini, mereka diwajibkan menyetor rencana pemenuhan modal kepada Bapepam-LK. Jika tidak menyerahkan, siap-siap izinnya dicabutpadaa akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×