kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.481.000   3.000   0,20%
  • USD/IDR 15.703   21,00   0,13%
  • IDX 7.557   53,01   0,71%
  • KOMPAS100 1.175   9,66   0,83%
  • LQ45 939   11,90   1,28%
  • ISSI 227   0,10   0,04%
  • IDX30 484   6,37   1,33%
  • IDXHIDIV20 584   9,51   1,66%
  • IDX80 134   1,12   0,85%
  • IDXV30 142   -0,56   -0,39%
  • IDXQ30 162   1,94   1,21%

Dua Bank Asing Mencetak Kenaikan Kredit


Senin, 26 Juli 2010 / 08:22 WIB
Dua Bank Asing Mencetak Kenaikan Kredit


Reporter: Steffi Indrajana | Editor: Test Test

JAKARTA. Penyaluran kredit dua bank asing, Standard Chartered Bank dan Citibank, di bulan Mei 2010 lalu meningkat ketimbang Mei 2009. Menurut data Bank Indonesia (BI), Standard Chartered mencatat penyaluran kredit Rp 21,40 triliun, sedangkan Citibank Rp 26,65 triliun.

Artinya, penyaluran kredit Standard Chartered meningkat 8,59% dari Rp 19,71 triliun. Sementara Citibank meningkat 8,34% dari Rp 24,6 triliun.
Namun, dana pihak ketiga (DPK) Standard Chartered malah menurun. Per Mei 2010 DPK bank asal Inggris ini turun 8,18% dari Rp 18,22 triliun pada Mei 2009 menjadi
Rp 16,73 triliun. Rinciannya, giro Rp 5,92 triliun, tabungan 3,57 triliun, dan deposito Rp 7,23 triliun.

Senior Manager Corporate Affairs Standard Chartered Arno Kermaputra mengaku belum bisa memberikan jawaban atas penurunan ini DPK ini. "Kami masih dalam close period," katanya.

Sementara di Citibank, pengumpulan DPK meningkat 8,61% dari Rp 34,15 triliun menjadi Rp 37,09 triliun. Komposisinya, dana yang masuk ke giro sekitar Rp 16,47 triliun, tabungan Rp 6,91 triliun, dan deposito Rp 13,7 triliun.

Bank asing ini juga berhasil mengucurkan kredit korporasi sebesar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 10,92 triliun (kurs Rp 9.100 per dollar AS). Realisasi penyaluran ini telah memenuhi target Citibank sepanjang tahun ini.

Tahun ini, Citibank menargetkan kredit korporasinya tumbuh 20% dibandingkan tahun lalu sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 9,1 triliun. Adapun rincian portofolio kredit Citibank per Mei 2010, adalah 65% kredit valuta asing (valas) dan 35% kredit rupiah.

Kondisi berbeda terjadi di Hong Kong and Shanghai Bank Corporation alias HSBC Indonesia. Sayang, data kinerja per Mei 2010 HSBC belum muncul di situs BI. Tetapi berdasar data per April 2010 dan 2009, kredit dan DPK HSBC menurun. Kredit turun 1,3% dari Rp 19,57 triliun di April 2009 menjadi Rp 19,31 triliun di April 2010. DPK turun sekitar 4%, dari Rp 30,59 triliun menjadi Rp 29,25 triliun.

Sumber KONTAN mengatakan, penurunan kredit dan DPK merupakan pergerakan yang normal dalam bisnis perbankan. Di bulan Mei dan Juni 2010, HSBC melihat tren peningkatan kredit dan DPK. "Ini sejalan dengan strategi kami, meningkatkan kredit kepada pihak ketiga," ujar sumber tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×