kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45914,38   -5,13   -0.56%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua korporasi asing bidik pasar asuransi Indonesia


Senin, 17 Juni 2013 / 08:03 WIB
Dua korporasi asing bidik pasar asuransi Indonesia
ILUSTRASI. Seorang petugas memperlihatkan sejumlah produk logam mulia emas di gerai Pegadaian Galeri24, Jakarta. (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Feri Kristianto | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Serbuan perusahaan asing ke industri asuransi tanah air bakal semakin kencang pada tahun ini. Hasil penelusuran KONTAN dengan beberapa narasumber menyebutkan, nama besar seperti Swiss Re dan Insurance Australia Group (IAG) siap masuk Indonesia. Selain itu, Hanwha Life Insurance yang akhir tahun lalu mengakuisisi Multicore Life Assurance, siap beroperasi dalam waktu dekat.

Rencana perusahaan reasuransi Swiss Re masuk Indonesia tampaknya serius. Salah satu indikasinya, perusahaan asal Swiss ini membuka lowongan untuk posisi pimpinan khusus di Indonesia. "Lowongannya disebarkan secara rahasia," bisik seorang sumber dari industri reasuransi kepada KONTAN, pekan lalu.

Namun belum bisa dipastikan skema apa yang bakal ditempuh Swiss Re untuk masuk Indonesia. Ada dua kemungkinan, yaitu membeli asuransi umum atau mendirikan perusahaan reasuransi di sini. Satu hal yang bisa dipastikan, lowongan yang dibuka adalah terkait urusan asuransi umum.

Sebenarnya Swiss Re sudah menyasar Indonesia melalui perwakilan mereka di Singapura. KONTAN telah mengirimkan surat elektronik ke perwakilan Swiss Re, tapi belum mendapat respons.

Sedangkan IAG kabarnya tengah memproses due diligence mengakuisisi salah satu perusahaan asuransi. Sumber di industri asuransi umum mengatakan, pemain besar asal Australia ini dalam proses membeli saham mayoritas MAA General Assurance.

Maklumlah, MAA Group dari Malaysia, pemegang saham mayoritas, ingin menjual 83% kepemilikan sahamnya. "Saya baru dengar sejauh itu saja, proses finalnya belum tahu," tutur salah seorang direksi sebuah perusahaan asuransi.

Langkah salah satu raksasa asuransi umum Australia itu menindaklanjuti rencana mereka mengakuisisi perusahaan asuransi di Indonesia. Tahun lalu, Justin Breheny, Chief Executive IAG Asia, mengatakan pihaknya menyiapkan dana sekitar A$ 250 juta untuk akuisisi. Khusus di Indonesia, dana untuk akuisisi sekitar A$100 juta (US$ 102 juta). IAG juga sudah coba dikonfirmasi melalui email namun belum ada jawaban.

Jika kedua perusahaan belum terlihat aksinya, berbeda dengan Hanwha Life. Perusahaan asuransi jiwa pertama asal Korea Selatan yang beroperasi di Indonesia ini siap beroperasi. Tiga kota bakal menjadi sasaran pertama. "Kantornya di Jalan Sudirman," terang seorang sumber. Hanwha Life mencaplok 80% saham Multicore Life pada akhir 2012. Nilai akuisisi diperkirakan KRW 14 juta (US$ 1,3 juta).

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah memberi lampu hijau terkait aksi Hanwha. Tapi terkait rencana IAG dan Swiss Re, Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Industri Keuangan Non-Bank OJK memilih bungkam. "Belum ada (laporan) ke saya," ucap Firdaus. Menurut dia, peminat asing masuk Indonesia bejibun. Tetapi belum ada yang mengajukan resmi.

Benny Waworuntu, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, mendukung niat beberapa asuransi asing masuk. Dengan catatan, perusahaan asuransi asing serius dan fokus menggarap pasar Indonesia. Tidak sekadar masuk kemudian keluar ketika pasar lesu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×