kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Duh, pembiayaan multifinance diprediksi bisa turun 6% di tahun ini


Rabu, 12 Agustus 2020 / 19:16 WIB
Duh, pembiayaan multifinance diprediksi bisa turun 6% di tahun ini
ILUSTRASI. Penjualan motor bekas di kawasan Rawa?Belong, Jakarta, Senin (20/7/2020). OJK dan APPI proyeksi bisnis pembiayaan multifinance bisa turun 6% yoy sepanjang 2020. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

“Sejak kasus Covid-19 pertama diumumkan pada akhir Maret 2020, sebanyak 80% dari perusahaan pembiayaan pada April dan Mei stop lending (hentikan pembiayaan). Karena bersama-sama bahwa April dan Mei sudah melakukan PSBB (pembatasan sosial berskala besar),” jelas Suwandi.

Ia bilang sebanyak 20% multifinance yang masih menyalurkan pembiayaan merupakan multifinance yang memiliki afiliasi dengan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM). Suwandi melihat hal ini dilakukan guna mendukung bisnis ATPM. Di sisi lain, perusahaan pembiayaan ini terbilang lebih kuat.

Baca Juga: Meski bisnis tertekan corona, APPI: Multifinance tetap pertahankan karyawan

Lebih lanjut, kala itu beberapa pimpinan daerah membuat spanduk yang melarang para petugas keuangan untuk masuk, menagih, ataupun eksekusi kendaraan. Namun saat ini, Suwandi bilang kendala itu sudah bisa diatasi dengan bantuan regulator dan asosiasi di daerah.

“Saat ini perusahaan pembiayaan yang sudah masuk (kembali salurkan pinjaman) ialah yang memiliki likuiditas. Saya lihat 30% hingga 40% sudah mulai masuk kembali. Sebab sebagian besar perusahaan pembiayaan sangat bergantung pada pinjaman perbankan,” papar Suwandi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×