Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) turut terlibat dalam peluncuran program Akad Massal kredit bagi 800.000 debitur UMKM yang digelar serentak di 38 provinsi Indonesia. Peluncuran ini dilakukan secara seremoni di Dyandra Convention Center, Surabaya, Selasa (21/10/2025).
Dalam peluncuran tersebut, tercatat 404 debitur BNI yang menjadi bagian dari 2.250 debitur peserta akad massal secara langsung di Surabaya. Akad tersebut mencakup berbagai skema pembiayaan seperti KUR mikro, KUR kecil, KUR PMI, hingga Kredit Program Perumahan (KPP).
Adapun penerima manfaat program tersebut berasal dari sektor pertanian, perdagangan, dan jasa produktif di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya. Direktur Institutional Banking BNI, Eko Setyo Nugroho, menjelaskan kegiatan bagian dari komitmen perusahaan memperluas akses pembiayaan bagi UMKM di seluruh Indonesia.
Baca Juga: BNI Catat Nilai Outstanding Kartu Kredit Hampir Rp 16 Triliun Hingga Kuartal III-2025
"Melalui kegiatan akad massal ini, kami ingin menghadirkan kemudahan dan percepatan akses kredit agar masyarakat semakin berdaya dan ekonomi daerah terus tumbuh," ujar Eko dalam keterangannya, Selasa (21/10/2025).
Selain di Surabaya, BNI mengoordinasikan pelaksanaan akad massal di dua titik lainnya, yakni Aula Kantor Gubernur Kalimantan Utara dan Gedung Pogombo, Sulawesi Tengah. Eko menambahkan, program ini sejalan dengan peran BNI sebagai bank penyalur KUR dan kredit bagi program pemerintah.
"BNI akan terus hadir sebagai mitra pemerintah dalam memperkuat struktur ekonomi nasional melalui dukungan nyata terhadap sektor produktif dan pembiayaan yang berkelanjutan," tegasnya.
Baca Juga: Dapat Likuiditas Rp 55 Triliun, BNI Bakal Salurkan Kredit ke Sektor Produktif
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menyebut program ini menjadi simbol sinergi pemerintah, perbankan, dan masyarakat untuk memperluas akses pembiayaan produktif.
"Program KUR dan kredit produktif lainnya menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga daya tahan ekonomi nasional. Dengan kerja sama lintas pihak, saya yakin program ini dapat memajukan usaha-usaha produktif di masa depan," ujar Airlangga.
Baca Juga: BNI Pertahankan Target Pertumbuhan Kredit Sebesar 8%-10% pada Tahun Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News