Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat nilai outstanding kartu kredit BNI hampir mencapai Rp 16 triliun hingga kuartal III-2025.
“Kami fokus pada akuisisi nasabah berisiko rendah, monitoring berkala, serta tindakan preventif terhadap nasabah potensial bermasalah,” ungkap General Manager Bisnis Kartu BNI Grace Situmeang kepada Kontan.co.id, Kamis (9/10/2025).
Adapun rasio kredit bermasalah (NPL) kartu kredit BNI per kuartal III-2025 tercatat naik tipis sekitar 1% secara tahunan.
Namun, bank pelat merah ini optimistis rasio tersebut bisa membaik ke level 2% di akhir tahun. Hal ini seiring dengan perpanjangan relaksasi kebijakan batas minimum pembayaran cicilan kartu kredit sebesar 5% dari total tagihan hingga 31 Desember 2025 oleh Bank Indonesia (BI).
Baca Juga: Adopsi Kanal Digital Meningkat, BNI Catatkan Penurunan pada Transaksi ATM Sekitar 7%
Grace menilai kebijakan tersebut berdampak positif terhadap kualitas kredit kartu kredit.
“Kami terus menjaga kualitas portofolio kartu kredit di tengah kebijakan relaksasi BI hingga akhir Desember 2025. Kebijakan ini efektif menekan potensi kenaikan NPL karena memberi kelonggaran pembayaran bagi nasabah,” ujar Grace.
Menurutnya, relaksasi ini perlu dilanjutkan karena berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi sekaligus menjaga kualitas aset perbankan.
Selanjutnya: Rekor Pertemuan Indonesia vs Irak, Anak Asuh Patrick Kluivert Bisa Menang?
Menarik Dibaca: 17 Makanan Terbaik untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News