Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Noverius Laoli
Menurut Pahala, The New Normal harus dijawab dengan sinergi dan kolaborasi untuk terus membangun rumah dan BTN siap mendukung.
"Mari saling berkolaborasi karena kerjasama antara Bank dan pengembang perumahan adalah kunci utama untuk mendorong sektor properti di Indonesia bangkit. Ini adalah momentum untuk mendorong percepatan membangun rumah sebagai dukungan atas program sejuta rumah yang diinisiasi Presiden Joko Widodo sejak 2015,” tegasnya.
Baca Juga: Ketika Cicilan Rumah Terpapar Virus Korona
Sementara itu Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida menyampaikan sejumlah usulan kepada pemerintah agar para pengembang diberikan keringanan dan penghapusan pajak PPH 21 serta restrukturisasi kredit bagi para developer.
“Untuk perbankan, kami harapkan ada keringanan suku bunga kredit konstruksi bagi pengembang yang membangun perumahan untuk MBR. Selain itu juga meminta perbankan siap menerapkan mekanisme akad kredit secara virtual selama PSBB diberlakukan,” ujar Totok.
Senada dengan REI Ketua Himperra Harry Endang Kawidjaja meminta relaksasi agar anggotanya dapat terus membangun rumah untuk rakyat, dimana hal yang utama adalah sinergi dari perbankan dan pengembang.
“Asosiasi dapat bersatu melobi pemerintah membuat skema pembiayaan khusus pandemi, bagaimana ke depan kita terus dapat membangun rumah untuk mendukung program pemerintah," urainya.
Baca Juga: Cari bunga deposito di atas 6%? Lihat daftarnya di sini
Sementara itu Pengamat Properti dari IPW, Ali Tranghada memerikan dukungan kepada Bank BTN untuk membuka diri bersama pengembang maju di tengah pandemi COVID-19 yang saat ini sedang menjadi masalah bangsa.
"Sudah saatnya bersama untuk menyelesaikan masalah dan tetap survive. Untuk itu pengembang perlu menata ulang anggaran keuangannya antara lain melakukan efisiensi perusahaan, menjaga cash flow, dana cadangan dan jika diperlukan meminta kebijakan restrukturisasi kepada perbankan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News