Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Danareksa (Persero) turut berpartisipasi dalam ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF): Implementation of the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific pada 5-6 September mendatang di Jakarta.
Pada kegiatan ini, Danareksa berperan dalam mendukung pembangunan infrastruktur air bersih melalui Indonesia Water Fund (IWF) yang bertujuan untuk mengakselerasi air bersih di Indonesia.
Direktur Utama PT Danareksa Yadi Jaya Ruchandi menyampaikan, Danareksa mendukung kemitraan dengan pihak global melalui AIPF ini dengan menghadirkan keunggulan IWF.
Baca Juga: BRI Danareksa Pertahankan Pandangan Overweight Sektor Bank Digital, Ini Penjelasannya
Menurutnya, sejak diluncurkan bulan Oktober 2022 lalu, IWF telah menjadi sarana investasi bagi investor, baik BUMN, sovereign wealth fund, swasta, maupun Perusahaan global untuk terlibat dalam pendanaan infrastruktur akses air bersih.
“Danareksa sendiri terus mengembangkan potensi kerja sama dan berkolaborasi dengan sejumlah Perusahaan global untuk mewujudkan 10 juta sambungan rumah (SR) baru.” Ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (1/9).
Yadi menuturkan, rencana pembentukan IWF ini membutuhkan pengelolaan aktif atas investasi dan dukungan teknis di bidang sumber daya air dari Strategic Partners dan dukungan dana investasi dari Financial Investors.
“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah karena telah memberikan kesempatan bagi Danareksa untuk terlibat dalam businesss matchmaking di AIPF. AIPF akan menjadi platform yang tepat bagi Danareksa untuk membuka peluang kerja sama bisnis dengan mitra di kawasan Indo-Pasifik membangun infrastruktur di bidang penyediaan air bersih,” tuturnya.
Yadi mengungkapkan, saat ini Danareksa bersama dengan strategic partners telah mengidentifikasi beberapa proyek yang akan dijalankan sebagai pilot.
Baca Juga: Danareksa Investment Management Ubah Nama Menjadi BRI Manajemen Investasi
“Adapun yang menjadi perhatian kami pada tahun adalah pelaksanaan proyek SPAM dengan target kapasitas dalam kisaran 1.000 – 5.000 lps (liter per second) yang harapannya akan memberikan cakupan pelayanan hingga 16 kecamatan pada kota besar di pulau Jawa,” ungkapnya.
Dia menambahkan, IWF juga akan memaksimalkan potensi optimasi dari tiap-tiap proyek investasinya, antara lain risiko konstruksi yang termitigasi, adanya world class operator, dan transfer knowledge yang dimiliki oleh strategic partners global.
“Dengan masuknya dana investor pasca selesai konstruksi, diharapkan tingkat IRR (internal rate of return) yang ditawarkan akan menjadi lebih menarik bagi investor, menimbang bahwa risiko konstruksi sudah terimitigasi,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News