Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di balik pencapaian kinerja bank-bank besar, tak bisa dipungkiri ada dukungan para anak usaha yang dimiliki. Hal tersebut tercermin dari kontribusi laba para anak terhadap sang induk.
Ambil contoh, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang semakin kuat memposisikan diri sebagai laba bank terbesar sepanjang 2023 mencapai Rp 60,4 triliun. Di mana, kontribusi laba bisnis ekosistem BRI Group mencapai Rp 7,3 triliun atau naik 39,7% secara tahunan (YoY).
Adapun, anak usaha BRI Group yang paling besar memberikan kontribusi adalah PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dengan mencapai 83% dari total laba anak usaha. Maklum, dua entitas ini merupakan bagian dari Holding Ultra Mikro yang sejak dua tahun terakhir menjadi fokus BRI dalam bisnisnya.
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa ekosistem ultra mikro ini telah menjadi sumber pertumbuhan baru bagi BRI. Terlebih, bagi kinerja kredit bank yang fokus pada UMKM ini.
Baca Juga: Laba Bank Syariah Indonesia (BRIS) Melesat 33,8% Jadi Rp 5,7 Triliun pada 2023
Sunarso pun mencatatkan jumlah nasabah Holding Ultra Mikro per Desember 2023 ini sudah mencapai 37,3 juta peminjam. Ia mengklaim angka tersebut berdampak pada penurunan jumlah nasabah yang belum mendapatkan akses keuangan formal.
“Keberhasilan BRI dalam meningkatkan portofolio kredit UMKM tak terlepas dari akselerasi sumber pertumbuhan baru melalui integrasi ekosistem ultra mikro,” ujarnya.
Sementara itu, PT Bank Mandiri Tbk juga mendapat sokongan laba dari kinerja anak usaha mencapai Rp 5,69 triliun di 2023 atau naik 21,6% YoY. Laba bersih bank tersebut di periode yang sama mencapai Rp 5,1 triliun.
Adapun, anak usaha yang paling berkontribusi pada kinerja bank berlogo pita emas ini adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang mencapai Rp 2,9 triliun. Maklum, BSI saat ini merupakan bank syariah yang tak memiliki pesaing berat di tanah air.
Sepanjang 2023, laba BSI saja telah naik 33,8% YoY menjadi Rp 5,7 triliun. Asetnya pun tetap menjadi yang paling tinggi di industri perbankan syariah mencapai Rp 353,63 triliun.
Direktur Keuangan Bank Mandiri Sigit Prastowo mengungkapkan bahwa pihaknya melihat anak usaha ini telah menjadi bagian penting dari Mandiri Group. Mengingat, kontribusi anak usaha yang konsisten tumbuh.
Oleh karenanya, ia bilang selalu ada rencana untuk penambahan modal kepada perusahaan anak setiap tahunnya. Tentunya, itu melihat kebutuhan perusahaan anak untuk mendukung perkembangan bisnis secara konsolidasi.
Baca Juga: Bank Muamalat Targetkan Penjualan Produk Investasi Tumbuh 80% pada 2024
“Kita selalu melakukan kajian secara mendalam dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian,” ujarnya.
Tak mau kalah, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga menikmati kontribusi anak usaha yang terus tumbuh mencapai 14,6% YoY. Meskipun, secara nilai masih tergolong mini sekitar Rp 2,2 triliun dari total laba BNI senilai Rp 20,9 triliun.
Direktur Keuangan BNI Novita Widya bilang kontribusi perusahaan anak ini ditopang oleh penguatan kinerja yang sustain seiring dengan transformasi yang dilakukan oleh BNI Finance dan Hibank.
Ia bilang saat ini BNI Finance sedang melakukan refocusing bisnis ke segmen konsumer. Alhasil, BNI Finance telah melakukan penyaluran pembiayaan konsumer senilai Rp 2,4 triliun atau tumbuh 1.211% yoy.
Sementara untuk Hibank, Novita bilang anak usahanya ini telah menunjukkan kinerja yang baik dengan fokus kredit ke UMKM. Hibank membukukan pertumbuhan kredit UMKM mencapai 94% YoY.
“Perusahaan anak lainnya juga telah memberikan kontribusi dan ke depan diharapkan bisa menjadi new dan future growth engine bagi BNI Group,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News