kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.166   24,84   0,35%
  • KOMPAS100 1.100   4,99   0,46%
  • LQ45 871   5,06   0,58%
  • ISSI 220   0,50   0,23%
  • IDX30 445   2,52   0,57%
  • IDXHIDIV20 536   1,40   0,26%
  • IDX80 127   0,74   0,59%
  • IDXV30 134   0,37   0,27%
  • IDXQ30 148   0,34   0,23%

Dukungan Program Perluasan Lahan Tani 4 Juta Hektare dan AUTP untuk Ketahanan Pangan


Rabu, 13 November 2024 / 14:08 WIB
Dukungan Program Perluasan Lahan Tani 4 Juta Hektare dan AUTP untuk Ketahanan Pangan
ILUSTRASI. Direktur Utama Asuransi Jasindo Andy Samuel


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Presiden Prabowo Subianto yang akan melakukan perluasan lahan tani menjadi 4 juta hektare mendapat dukungan sejumlah pihak.

Apalagi program perluasan lahan tani juga diperkuat dengan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang dimiliki Kementerian Pertanian (Kementan) guna melindungi petani padi dari risiko gagal panen.

“Asuransi ini memberikan kompensasi finansial kepada petani yang mengalami kerugian akibat bencana alam atau kejadian yang merugikan lainnya, seperti banjir, kekeringan, atau hama. Kementan sedang berupaya untuk menyesuaikan mekanisme asuransi pertanian dengan karakteristik komoditas lain yang berisiko, seperti kedelai dan jagung,” ujar ujar Septradi, Anggota Dewan Pembina Aliansi Masyarakat Penyelamat Pertanian Indonesia (AMPPI) di Jalarta, Selasa (12/11).

Baca Juga: Dukung Program Ketahanan Pangan Prabowo, Jasindo Perkuat Asuransi Usaha Tani Padi

Septradi memaparkan, perluasan lahan tani menjadi 4 juta hektare itu untuk tujuh komoditas penting di antaranya, padi, jagung, kedelai, singkong, tebu, sagu, dan sukun.

Menurutnya, perluasan lahan tani menjadi 4 juta hektar seperti yang direncanakan Presiden Prabowo harus didukung. Apalagi strategi ekstensifikasi sub sektor tanaman pangan dilakukan dengan mencetak 3 juta hektare sawah baru di beberapa wilayah seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Merauke di Papua Selatan.

“Selain itu juga di Lampung, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur merupakan wilayah pendukung produksi komoditas seperti jagung, kedelai dan tebu. Ekspansi lahan ini juga diharapkan bisa mencakup daerah-daerah lain yang secara geografis memiliki kondisi tanah dan iklim yang mendukung untuk pertanian,” paparnya.

Baca Juga: Aset Jasindo Tumbuh 13% dalam 4 Tahun, Setelah Berhasil Lakukan Penyehatan Keuangan

“Fokus utama dari ekspansi ini adalah untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan tujuh komoditas penting,” imbuhnya.

Lebih lanjut Septradi mengatakan, saat ini Kementan juga menyampaikan bahwa program perluasan lahan tani bertujuan untuk meningkatkan swasembada pangan, mengurangi ketergantungan impor, serta memperkuat perekonomian desa dan sektor pertanian.

Upaya ini tentu melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, petani, dan sektor swasta, untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program.

“Perluasan lahan tani ini juga harus dibarengi dengan kesiapan unsur-unsur pendukung lain seperti bibit, pupuk, dan petani yang menggarap,” tandasnya.

Baca Juga: Jasindo Siap Sukseskan Program Pangan Nasional Lewat AUTP

“Untuk memastikan keberhasilan program perluasan lahan tani perlu adanya kesiapan yang matang terhadap berbagai unsur pendukung selain lahan itu sendiri,” sambungnya.

Sementara terkait faktor cuaca yang kurang menentu dan ekstrim, Septradi menuturkan, perubahan iklim dan cuaca ekstrim memang menjadi salah satu tantangan terbesar dalam sektor pertanian di Indonesia.

Kondisi ini menyebabkan ketidakpastian dalam hasil pertanian, termasuk fenomena seperti kekeringan panjang, banjir atau angin topan yang merusak tanaman.

“Oleh karena itu, perlindungan terhadap petani melalui asuransi pertanian menjadi penting agar petani dapat mengurangi risiko kerugian akibat kegagalan panen atau kerusakan yang disebabkan oleh cuaca ekstrem,” bebernya.

Sejalan dengan rencana perluasan lahan tani ini Direktur Utama PT Asuransi Jasa Indonesia, Andy Samuel menyatakan pihaknya siap untuk mendukung program pemerintah dalam pencanangan swasembada pangan.

Baca Juga: Melalui Asuransi, Jasindo Yogyakarta Perkuat Bisnis Wisata

“Jasindo sudah memiliki pengalaman selama beberapa tahun dalam memberikan perlindungan kepada petani padi, bahkan kami juga telah memberikan perlindungan kepada peternak sapi juga,” kata Andy saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.

Lebih lanjut Andy menambahkan Jasindo juga siap jika pemerintah melalui Kementerian Pertanian meminta Jasindo untuk melindungi komoditas-komoditas lain yang menjadi program pemerintah.

“Kami sebagai perusahaan BUMN siap mendukung semua program yang dicanangkan pemerintah yang sesuai dengan core bisnis Perusahaan,” tutup Andy.

Selanjutnya: Bos Alfamart (AMRT) Ungkap Alasan Pilih Filipina Jadi Negara Tujuan Ekspansi Pertama

Menarik Dibaca: Rekomendasi 6 Drama Korea Komedi, The Fiery Priest 2 Baru Tayang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×