kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ekonom Bank Mandiri pangkas target pertumbuhan kredit, ini alasannya


Minggu, 20 Mei 2018 / 16:05 WIB
Ekonom Bank Mandiri pangkas target pertumbuhan kredit, ini alasannya
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Bank Mandiri


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tim ekonom PT Bank Mandiri Tbk merevisi turun proyeksi pertumbuhan kredit tahun ini. Awalnya, pertumbuhan kredit perbankan diproyeksi sebesar 12,2%. Namun, melihat realisasi pertumbuhan kredit terakhir, ekonom Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan kredit tahun ini hanya 10,3% secara tahunan atau year on year (yoy).

Ada dua alasan utama revisi dilakukan. Ekonom Senior Bank Mandiri Andri Asmoro bilang, alasan pertama adalah pertumbuhan beberapa sektor ternyata masih flat.

"Kedua, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang juga masih terbatas sehingga membatasi pertumbuhan kredit," kata Andri kepada Kontan.co.id, Minggu (20/5).

Berdasarkan dokumen presentasi tim Ekonom Bank Mandiri, terlihat ada beberapa indikator yang digunakan untuk menganalisis proyeksi pertumbuhan kredit. Pertama, mempertimbangkan proyeksi penyaluran kredit baru tahun ini yang diproyeksi sebesar Rp 486,6 triliun.

Kedua, menganalisis lima sektor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan kredit perbankan tahun ini. Kontribusi pertumbuhan kredit terbesar ini bisa dilihat dari besaran kredit baru yang disalurkan pada 2018.

Posisi pertama adalah kredit konsumsi yang diproyeksi akan menyumbang Rp 156,2 triliun kredit baru pada tahun ini. Diikuti, kredit perdagangan, hotel dan restoran dengan kontribusi Rp 70,8 triliun. Kemudina, kredit manufaktur sebesar Rp 60,2 triliun. Sektor konstruksi dengan sumbangan kredit baru Rp 53,1 triliun. Serta, kredit pertanian dan layanan bisnis masing-masing Rp 41,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×