kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.280   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.222   -8,29   -0,11%
  • KOMPAS100 1.056   -0,04   0,00%
  • LQ45 810   -2,33   -0,29%
  • ISSI 233   0,72   0,31%
  • IDX30 421   -1,68   -0,40%
  • IDXHIDIV20 493   -2,94   -0,59%
  • IDX80 118   0,25   0,21%
  • IDXV30 121   1,25   1,05%
  • IDXQ30 135   -1,34   -0,98%

Ekonom Bank Permata:Posisi Cadangan Devisa Mei Stabil, Risiko Global Masih Membayangi


Selasa, 10 Juni 2025 / 18:53 WIB
Ekonom Bank Permata:Posisi Cadangan Devisa Mei Stabil, Risiko Global Masih Membayangi
ILUSTRASI. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menilai posisi cadangan devisa Indonesia yang tetap stabil pada Mei 2025 dengan besaran US$ 152,5 miliar, mencerminkan ketahanan Indonesia di tengah tekanan global dan kewajiban pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Josua menjelaskan, secara musiman, pembayaran dividen kepada investor asing dan pembayaran bunga utang luar negeri memang cenderung meningkat pada kuartal kedua. Namun, aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik berhasil memperkuat cadangan devisa. 

Pada Mei 2025, tercatat arus masuk modal bersih sebesar US$ 2,77 miliar, dengan rincian US$ 1,80 miliar ke pasar obligasi pemerintah (Surat Berharga Negara/SBN), US$ 0,34 miliar ke pasar saham, dan US$ 0,63 miliar ke surat utang jangka pendek BI (Surat Berharga BI/SRBI).

"Arus modal ini didorong oleh perbaikan sentimen global, khususnya setelah adanya sinyal positif dari perkembangan negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dan mitra dagang utamanya," kata Josua kepada Kontan, Selasa (10/6).

Saat ini, cadangan devisa Indonesia setara dengan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh melampaui standar kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor.

Baca Juga: Cadangan Devisa Turun, Ekonom: Perlu Sinergi Pemerintah dan Bank Indonesia

Risiko Global Masih Menghantui

Meskipun ketegangan perang dagang mereda, Josua mengingatkan bahwa ketidakpastian terkait kebijakan tarif Presiden Trump masih menjadi risiko signifikan yang dapat membatasi aliran modal masuk ke negara berkembang, termasuk Indonesia. 

Pendekatan proteksionis Trump dinilai dapat memicu tekanan inflasi di Amerika Serikat, yang berpotensi menyulitkan kebijakan moneter The Fed. Di sisi lain, stagnasi ekonomi China yang berkepanjangan juga menambah tekanan pada sentimen pasar."

Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri Ramal Kondisi Cadangan Devisa Kedepan Stabil, Namun Tetap Waspada

"Ini kemungkinan akan memperkuat preferensi investor terhadap aset safe-haven, sehingga mengurangi minat pada aset berisiko di pasar emerging," ungkap Josua.

Josua menilai, kedepan kebijakan baru pemerintah Indonesia terkait Pendapatan Valuta Asing dari Ekspor Barang Sumber Daya Alam (DHE SDA) diperkirakan akan Sebagian menanggulangi dampak dari aliran modal yang melambat, didukung oleh surplus perdagangan yang terus berlanjut. 

"Oleh karena itu, kami merevisi perkiraan defisit neraca berjalan (CAD) tahun 2025 dari 1,18% PDB menjadi 0,87% PDB," ungkap Josua.

Ke depan, Ia menyebut Bank Indonesia diperkirakan akan tetap aktif melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga stabilitas Rupiah. Meski hal ini bisa menekan cadangan devisa secara bertahap, Josua meyakini fondasi makroekonomi Indonesia tetap kuat dan potensi penurunan suku bunga BI dapat menjaga daya tarik aliran modal selektif di pasar obligasi pemerintah (SBN).

Josua memproyeksikan, cadangan devisa Indonesia pada akhir 2025 akan berada di kisaran US$ 153 sampai dengan US$ 157 miliar, dengan nilai tukar Rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp 16.100 sampai dengan Rp 16.400 per dollar USD.

Baca Juga: Cadangan Devisa Indonesia Stabil di Angka US$ 152,5 Miliar pada Mei 2025

Selanjutnya: Perundingan Perjanjian Dagang I-EU CEPA dan I-EAEU FTA Ditargetkan Rampung Tahun Ini

Menarik Dibaca: Incar Dividen dari Big Caps? Kesempatan Beli PGEO, MEDC dan UNVR sampai 13 Juni 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×