Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2024 akan mencapai 4,91%, atau sedikit melambat dibandingkan dengan 4,95% pada kuartal sebelumnya.
Menurutnya, perlambatan ini dipengaruhi oleh penurunan konsumsi rumah tangga yang diperkirakan hanya tumbuh 4,85% YoY pada kuartal IV-2024, dibandingkan dengan 4,91% pada kuartal III-2024.
Beberapa indikator memperlihatkan adanya perlambatan dalam konsumsi rumah tangga. Salah satunya adalah penurunan M2 uang beredar, yang tercatat hanya tumbuh 4,35% YoY pada kuartal IV-2024, turun signifikan dari 7,19% pada kuartal sebelumnya.
Penjualan ritel juga menunjukkan perlambatan, dengan laju pertumbuhannya yang hanya 1,00% YoY, jauh lebih rendah dibandingkan dengan 4,75% pada kuartal sebelumnya.
Baca Juga: Permata Bank dan Japan Airlines Gelar Travel Fair 2025, Targetkan Lonjakan Transaksi
Selain itu, sektor transportasi menunjukkan tren negatif dengan penurunan jumlah penumpang di moda transportasi darat, udara, dan kereta api masing-masing tercatat -0,12% YoY, -14,57% YoY, dan -5,23% YoY, meskipun kuartal IV-2024 umumnya dipengaruhi oleh musim libur Natal dan Tahun Baru.
Penjualan otomotif juga mengalami penurunan, dengan penjualan mobil tumbuh 3,77% YoY, jauh lebih rendah dibandingkan dengan 14,82% pada kuartal III-2024.
Perlambatan yang sama terjadi pada penjualan motor yang terkontraksi -3,60% YoY dari sebelumnya tumbuh 11,96%.
Di sisi lain, Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) diperkirakan hanya tumbuh 3,59% YoY pada kuartal IV-2024, menurun dibandingkan dengan 5,15% pada kuartal sebelumnya.
Penurunan ini terindikasi dari perlambatan investasi di sektor bangunan, dengan penjualan semen tercatat terkontraksi -5,17% YoY, lebih dalam dibandingkan dengan -0,07% pada kuartal III-2024.
Baca Juga: Menilik Efektivitas Penurunan BI Rate Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Konsumsi pemerintah pada kuartal IV-2024 juga diperkirakan mengalami perlambatan, dengan pertumbuhan diperkirakan hanya -1,30% YoY, turun tajam dibandingkan dengan 4,62% pada kuartal sebelumnya.
Perlambatan ini tercermin dalam penurunan belanja pegawai (-0,5% YoY), belanja barang (-22,9% YoY), belanja modal (-9,0% YoY), dan belanja sosial (-19,7% YoY). Satu-satunya komponen belanja yang tercatat mengalami kenaikan adalah pembayaran bunga utang pemerintah.
Namun, sektor ekspor mencatatkan kinerja positif. Net ekspor diperkirakan tumbuh 3,88% YoY pada kuartal IV-2024, terbalik dari pertumbuhan negatif -1,97% pada kuartal sebelumnya, seiring dengan peningkatan ekspor non-migas yang tercatat naik 8,5% YoY.
"Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 diperkirakan berkisar 5,00% YoY dari tahun 2023 yang tercatat 5,05%," ujar Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (4/2).
Baca Juga: Daya Beli Rendah Masih Berlanjut di 2025, Ini Strategi Bank Dongkrak Kredit Konsumsi
Selanjutnya: Cerah Berawan hingga Hujan Ringan, Simak Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (
Menarik Dibaca: Cerah Berawan hingga Hujan Ringan, Simak Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News