kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.607.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.289   1,00   0,01%
  • IDX 7.300   43,01   0,59%
  • KOMPAS100 1.079   6,64   0,62%
  • LQ45 852   5,67   0,67%
  • ISSI 217   0,86   0,40%
  • IDX30 438   2,76   0,64%
  • IDXHIDIV20 523   3,20   0,62%
  • IDX80 123   0,68   0,56%
  • IDXV30 125   0,57   0,46%
  • IDXQ30 144   0,84   0,59%

Ekonom BNI: BI rate memicu kenaikan bunga kredit


Kamis, 29 Agustus 2013 / 18:04 WIB
Ekonom BNI: BI rate memicu kenaikan bunga kredit
ILUSTRASI. Logo Microsoft di kantor pusat Microsoft Corporation di Issy-les-Moulineaux, dekat Paris, Prancis, 18 April 2016.


Reporter: Nina Dwiantika |

JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate sebesar 50 basis point (bps) menjadi 7% mendapatkan dukungan dari pasar. Kepala Ekonom Bank Negara Indonesia (BNI), Ryan Kiryanto, setuju dengan kenaikan 50 bps karena akan memberikan efek positif perekonomian Indonesia.

"Kenaikan BI rate ini untuk mengerem laju inflasi dan ekspetasinya," kata Ryan, Kamis (29/8). Lanjutnya, suku bunga acuan menjadi 7% juga untuk membantu menjaga kurs mata uang rupiah agar tidak jatuh lagi karena suku bunga dalam rupiah jadi lebih atraktif.

"Langkah ini mengembalikan kepercayaan pasar (money market dan capital market)," tambahnya. Ke depan, diyakini BI akan tetap mengawal rupiah agar terjaga melalui  bauran kebijakan moneter yang lain seperti menaikkan bunga Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (Fasbi) ke 5,25%, bikin Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) dengan tenor beragam.

Ryan melanjutkan, hanya saja, kenaikan BI Rate ini akan mendorong naikkan LPS rate sebesar 50 bps ke 6,75% yang ujung-ujungnya akan mendorong bank-bank juga naikkan bunga dana dan kredit setidaknya sebesar 50 bps.

"Bahkan beberapa bank diketahui sudah menaikkan bunganya sebelum keputusan RDG BI hari ini," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×