kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom: Bunga kredit UKM dan Mikro 36%-40% terlalu tinggi


Rabu, 16 November 2011 / 15:47 WIB
Ekonom: Bunga kredit UKM dan Mikro 36%-40% terlalu tinggi
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,24% ke level 6.008,71 pada Rabu (23/12). Sementara indeks saham LQ45 turun 0,23%.


Reporter: Astri Kharina Bangun |

JAKARTA. Ekonom Mirza Adityaswara menilai tingkat suku bunga yang dikenakan bank terhadap kredit UKM dan Mikro yang saat ini di kisaran 36%-40% terlalu tinggi.

Menurut Mirza angka tersebut masih bisa diturunkan. Asumsinya, jika komponen bunga deposito, overhead, premi risiko, dan margin masing-masing sebesar 7%, 3%, 7%, dan 4%, bunga yang dikenakan bisa mencapai minimal 21%. Kalaupun margin ditambahkan, masih bisa dinaikkan ke level 25%.

"Jadi kelewatan kalau masih ada bank yang kasih bunga kredit UKM dan mikro 36%-40%," terang Mirza dalam Seminar Indonesia Economic Outlook 2012 yang digelar Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Kamis (16/11).

Net Interest Margin perbankan dalam negeri cukup tinggi, terutama pada bank-bank penyalur kredit UKM dan Mikro. Per September 2011, misalnya NIM BRI 10,2%, BTPN 12,7% dan Bank Danamon 9,9%.

"Yang menyebabkan NIM bisa 10%-11% karena mereka oligopoli di pasar mikro. NIM mikro bisa diturunkan kalau kompetisi ditambah. Seperti yang terjadi di kredit korporasi dan KPR," kata Mirza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×