Reporter: Bernadette Christina Munthe |
JAKARTA. Ekonom mengingatkan, industri perbankan harus memperhatikan kenaikan harga minyak dunia. Sebab, kenaikan tersebut bisa memicu harga bahan bakar minyak (BBM) melonjak. Sudah pasti beban masyarakat tambah berat.
“Hal tersebut bisa menurunkan permintaan kredit dan NPL melonjak,” ujar Ekonom Mandiri Sekuritas, Mirza Adityaswara.
Sedangkan kenaikan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) tidak terlalu mempengaruhi kinerja bank. “Tidak mempengaruhi perolehan laba bank meskipun mereka menahan suku bunga pinjaman,” jelasnya. Apalagi BI Rate hanya naik 25 bps menjadi 6,75% sehingga volume permintaan kredit masih besar.
Mirza menghitung jika BI rate naik sampai 7,5% dan mendorong bunga kredit naik sekitar 0,5%, laba bank belum akan terpengaruh secara signifikan. Soalnya kondisi perekonomian Indonesia masih cukup baik sehingga pertumbuhan kredit dan non performing loan (NPL) masih akan bagus.
"Selama bank bisa menaikkan bunga kredit tanpa membuat volume permintaan kredit turun dan tidak membuat NPL, maka laba bank tidak terpengaruh. Kalaupun terjadi penurunan hanya di satu kuartal, kemudian naik di kuartal berikutnya," kata Mirza kepada KONTAN, Kamis(10/2) malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News