Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kondisi perekonomian kelas menengah yang tertekan saat ini tidak menurunkan optimisme perbankan dalam mendorong penyaluran kredit ke segmen konsumsi. Sejumlah bank meyakini, masih ada ruang pertumbuhan untuk menaikkan konsumsi masyarakat seiring dukungan meningkatnya pertumbuhan ekonomi.
Jika melihat data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran kredit konsumsi perbankan tumbuh 10,98% secara tahunan (year on year/yoy) per Juli 2024. Angka ini meningkat dari bulan Juni sebelumnya yang sebesar 10,80% yoy, dan lebih tinggi dari periode tahun lalu yang hanya tumbuh 9,25% yoy per Juli 2023.
Sejumlah bank juga optimis terhadap proyeksi pertumbuhan kredit konsumsi sampai akhir tahun. PT Bank Mega Tbk misalnya, untuk mendorong pertumbuhan segmen konsumsi, bank swasta ini telah menggelar program Mega Travel Fair sebanyak dua kali di tahun ini.
Wakil Direktur Utama Bank Mega, Lay Diza Larentie mengatakan, pihaknya melihat potensi pertumbuhan kredit konsumsi masih terbuka lebar, terutama didorong segmen travelling. Maklum saja, Bank Mega saat ini masih fokus pada segmen kartu kreditnya.
Baca Juga: Menilik Peran Biro Kredit Swasta Memperkuat Akses dan Infrastruktur Kredit
"Kredit konsumsi masih tumbuh meski ekonomi kelas menengah ke bawah sedang tertekan karena adanya tren PHK dan lainnya, tapi di Bank Mega sendiri kredit konsumsi masih tumbuh, mayoritas kredit konsumsi berasal dari kartu kredit, terutama minat kelas menengah ke atas di sektor travel masih tinggi," ungkap Diza kepada Kontan belum lama ini.
Lebih lanjut Diza mengaku optimis Bank Mega dalam mencapai target pertumbuhan kredit di kisaran 8-10% yoy hingga akhir tahun 2024. Adapun salah satu strateginya yakni dengan memberikan berbagai promo dan program menarik bagi nasabah consumer.
"Program seperti ini (Travel Fair) harapannya dengan menggenjot transaksi dan akuisisi nasabah kartu kredit, targetnya dengan gelaran program travel fair ini bisa tembus Rp 75 miliar, karena terdorong momentum libur akhir tahun," ungkap Diza.
Senada, PT Bank Mandiri Tbk juga masih melihat potensi pada pertumbuhan kredit konsumsi hingga akhir tahun.
Corporate Secretary Bank Mandiri, Teuku Ali Usman mengatakan, perseroan optimis dapat mencapai target pertumbuhan kredit di kisaran 16%-18% yoy hingga akhir tahun 2024.
"Berkaca pada kuartal sebelumnya (Kuartal II-2024), Pertumbuhan ini akan didorong oleh peningkatan kredit di berbagai segmen, terutama pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kartu Kredit, dan Kredit berbasis Payroll," ungkap Ali kepada Kontan, Selasa (10/9).
Adapun kuartal II 2024 portofolio kredit konsumer Bank Mandiri mencatatkan kinerja yang positif dengan realisasi mencapai Rp 115,89 triliun meningkat sebesar 9,02% yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Lebih lanjut Ali mengatakan, dalam menjaga kinerja yang solid dan berkelanjutan, Bank Mandiri tetap fokus pada strategi pendekatan ekosistem (ecosystem approach) dan pemanfaatan sektor-sektor unggulan di masing-masing wilayah operasional.
"Di samping itu, Bank Mandiri terus berinovasi dan mengoptimalkan ekosistem Bank Mandiri untuk menghadirkan layanan yang menyeluruh sesuai dengan kebutuhan nasabah dan masyarakat," ungkapnya.
Baca Juga: Outstanding Kredit Paylater Perbankan Tumbuh 36,66% Per Juli 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News