kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Outstanding Kredit Paylater Perbankan Tumbuh 36,66% Per Juli 2024


Minggu, 08 September 2024 / 15:51 WIB
Outstanding Kredit Paylater Perbankan Tumbuh 36,66% Per Juli 2024
ILUSTRASI. Outstanding kredit paylater terus mencatat pertumbuhan.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk Buy Now Pay Later (paylater) yang dimiliki perbankan kian diminati. Ini tercermin dari outstanding kredit paylater yang mengalami pertumbuhan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae bilang outstanding kredit paylater per Juli 2024 meningkat 36,65% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 18,01 triliun. Meski, pertumbuhannya melambat dari bulan sebelumnya yang mampu tumbuh 49,43% YoY.

“Total jumlah rekening 17,90 juta dari Juni 2024 yang sebanyak 17,48 juta,” ujar Dian Jumat (6/9).

Baca Juga: Pembiayaan Pay Later Multifinance Tembus Rp 7,81 Triliun

Lebih lanjut, Dian bilang pertumbuhan tersebut diikuti dengan perbaikan risiko kredit yang dimiliki. Di mana, NPL kredit paylater perbankan di level 2,24%.

“Per Juni 2024 ada di level 2,5%,” tambahnya.

Adapun, potensi bisnis paylater yang semakin menggiurkan ini membuat bisnis tersebut kini mulai ramai diminati oleh industri perbankan. Jumlah bank yang akan mencicipi bisnis ini dipastikan akan bertambah tahun ini.

Salah satu bank yang segera meluncurkan produk paylater adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk. 

Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi memastikan pihaknya akan tetap masuk ke bisnis ini, meski sempat tertunda.

Baca Juga: Hati-hati, Perbankan Harus Mewaspadai Risiko Kredit Macet dari Bisnis Paylater

Pria yang akrab disapa Dede ini mengungkapkan bahwa ada beberapa hal yang mengakibatkan tertundanya produk itu diluncurkan. Sebagai informasi, awalnya CIMB Niaga menargetkan bisa meluncurkan produk paylater pada separuh pertama tahun ini.

Dua hal yang menjadi pertimbangan pokok adalah terkait sistem yang dalam pengembangan untuk fitur paylater yang akan diluncurkan nanti. Dilanjutkan dengan menunggu waktu yang tepat untuk meluncurkan produk tersebut.

“Memang ada prioritas-prioritas yang dijalani terlebih dahulu," kata Noviady ketika ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (22/8). 

Baca Juga: OJK Catat Piutang Pembiayaan Buy Now Pay Later Per Juli 2024 Capai Rp 7,81 Triliun

Tak hanya CIMB Niaga, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga mulai merencanakan untuk masuk ke bisnis paylater.

SEVP Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih mengatakan rencana peluncuran paylater akan dilakukan tahun depan. Hanya saja, Saut bilang pihaknya belum terlalu terburu-buru untuk merilis produk tersebut.

“Kita assessment dulu, jangan sampai kita hurting to businesses,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×