kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonomi lambat, pembiayaan multifinance anjlok


Jumat, 17 Mei 2013 / 10:24 WIB
Ekonomi lambat, pembiayaan multifinance anjlok
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi melalui ATM di kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta, Selasa (9/11). .?(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |

JAKARTA. Pembiayaan multifinance tercatat melambat. Pada posisi Maret tahun ini, Bank Indonesia (BI) mendata pembiayaan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) hanya tumbuh 16,8%. Padahal, di periode yang sama tahun lalu mampu mengalami kenaikan 35,5%.

"Memang ada penurunan volume. Ini karena adanya perlambatan ekonomi Indonesia," tutur Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia, Wiwie Kurnia, kepada KONTAN, Jumat, (17/5).

Memang, BI pun mencatat bahwa adanya perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada kuartal satu ini, perekonomian Indonesia tumbuh 6,02%. Ini bahkan lebih rendah dari prediksi BI sebelumnya yakni 6,2%. Padahal, di kuartal sebelumnya saja, ekonomi Indonesia mampu tumbuh 6,11%.

Wiwie mengatakan, perlambatan ekonomi ini berdampak pada penurunan harga komoditas. Ini pun yang kemudian mempengaruhi tingkat daya beli masyarakat.

Disebutnya, harga komoditas yang menurun ini membuat volume pembiayaan alat berat menurun. Sedangkan, komposisinya terhadap total pembiayaan bisa sekitar 22%-25%. "Artinya kalau ini turun 10% saja sudah cukup berpengaruh," ucap Wiwie.

Lalu, turunnya daya beli masyarakat pun berpengaruh terhadap penjualan sepeda motor. Dari segi volume, kendaraan roda dua memiliki porsi penjualan lebih besar dibanding roda empat. Hanya saja, dari segi Rupiah kurang lebih sama antara keduanya. Untungnya, pembiayaan roda empat diakui Wiwie tetap tumbuh baik.

Sampai pengujung tahun 2013 ini, Wiwie melihat masih ada potensi pembiayaan untuk tumbuh. Salah satunya momen menjelang Idul Fitri yang biasanya membuat peningkatan pembiayaan.

Sedangkan, bila harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dipastikan naik oleh pemerintah, ia menganggap ini tak akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan. Dalam jangka panjang, bisa saja nantinya ada peralihan dari kendaraan roda empat ke roda dua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×