kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.378   49,00   0,30%
  • IDX 7.859   -31,86   -0,40%
  • KOMPAS100 1.103   -7,60   -0,68%
  • LQ45 822   -6,76   -0,82%
  • ISSI 265   -0,92   -0,35%
  • IDX30 425   -3,33   -0,78%
  • IDXHIDIV20 494   -1,99   -0,40%
  • IDX80 124   -0,75   -0,60%
  • IDXV30 131   0,35   0,27%
  • IDXQ30 138   -0,83   -0,60%

Ekonomi lelet, NPL BII Finance merangkak naik


Jumat, 09 Oktober 2015 / 16:20 WIB
Ekonomi lelet, NPL BII Finance merangkak naik


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Tren kredit bermasalah di PT BII Finance Center mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. Laju pertumbuhan ekonomi yang melambat sejak beberapa tahun ke belakang dituding seagai biang keladinya.

Dengan kondisi ekonomi yang diperkirakan masih akan berada di jalur lambat sampai tutup 2015 ini, non performing loan (NPL) perseroan pun diperkirakan akan ikut naik lagi.

Direktur Utama BII Finance Alexander menyebut saat ini rasio kredit bermasalah mereka berada di kisaran 0,27%. "Melihat ekonomi yang ketat seperti sekarang mungkin akan naik lagi jadi 0,3% sampai 0,35% sampai akhir 2015," kata dia, Kamis (8/10).

Dia mengakui dalam beberapa tahun ke belakang ini tren NPL di BII Finance memang cenderung naik karena perlambatan ekonomi dari nasabah mereka. Kenaikan tertinggi disebutnya terjadi di 2014 dimana rasio kredit macet mereka naik sampai dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Kini dengan kondisi ekonomi yang belum menunjukan pertumbuhan yang signifikan, sejak awal tahun ini laju kenaikan NPL juga tetap terjadi. Dimana pada akhir tahun lalu kredit macet perseroan bisa dijaga di angka 0,2%. "Padahal biasanya NPL kita ini hanya ada di kisaran 0,11% sampai 0,12%," ungkap Alexander.

Meski menunjukan kenaikan, namun rasio NPL BII Finance terbilang kecil bila dibandingkan denga kompetitor. Hal ini disebutnya karena perseroan memang dari awal selektif dalam memilih aplikasi kredit yang masuk.

Selain itu pihaknya juga cukup banyak menerima aplikasi kredit mobil kedua dari nasabah mereka yang sudah menyelesaikan semua cicilan. Segmen ini disebutnya cukup efektif dalam menjaga kesehatan kredit karena kalangan ini sudah terbukti bisa membayar angsuran tepat waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×