Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (BNI) kini memiliki tulang punggung baru selain segmen korporasi yang selama ini menjadi pilar utama perusahaan. Transformasi digital BNI telah membuahkan hasil positif dengan kehadiran ekosistem digital melalui aplikasi digital banking wondr by BNI dan bank digital hibank, yang berhasil mendongkrak kinerja BNI.
Nilai transaksi melalui BNI Mobile Banking terus meningkat signifikan, mencapai Rp 707 triliun pada Juni 2024, naik 30,1% secara year-on-year (YoY). Selama paruh pertama tahun 2024, total transaksi mencapai 688 juta kali dengan frekuensi transaksi yang melonjak 48,9%.
Jumlah pengguna Mobile Banking BNI juga mengalami peningkatan pesat menjadi 17,6 juta pengguna pada Juni 2024, dibandingkan dengan 16,9 juta pengguna pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan ini tidak lepas dari kontribusi super app terbaru, wondr by BNI. Pengguna aktif wondr by BNI dilaporkan naik 200% dibandingkan dengan mobile banking sebelumnya dan telah diunduh lebih dari 2 juta kali.
Baca Juga: Beda Nasib dengan Bank Konvensional, Saham-Saham Perbankan Syariah Belum Bertenaga
Aplikasi wondr by BNI juga akan terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan diaspora Indonesia di luar negeri serta Warga Negara Indonesia (WNI) yang melakukan perjalanan ke luar negeri, baik untuk tujuan wisata maupun bisnis.
Tidak hanya wondr by BNI, perseroan juga memperkuat posisinya dalam transformasi digital melalui anak usahanya, hibank, yang menjadi bank digital pertama di Indonesia yang berfokus pada UMKM.
Total dana pihak ketiga (DPK) hibank tercatat meningkat 44% YoY, dari Rp 7,7 triliun menjadi Rp 11,1 triliun. Sementara itu, total pinjaman tumbuh 85% YoY, dari Rp 4,7 triliun menjadi Rp 8,8 triliun. Dari total dana yang disalurkan, UMKM menyumbang porsi sebesar 32%.
Head of Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengungkapkan, transformasi digital yang dilakukan BNI melalui peluncuran wondr by BNI dan bank digital hibank merupakan langkah yang tepat. "Dengan konstelasi perbankan yang ada dan tren masyarakat saat ini, sudah sepatutnya BNI fokus mengumpulkan dana murah," katanya.
Menurut Wawan, salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja perbankan adalah kenaikan beban bunga, yang bisa diatasi dengan meningkatkan CASA atau dana murah.
"Dengan mengembangkan ekosistem terkait super app dan hibank, tujuannya adalah menjaga dana murah tetap berada di ekosistem BNI. Ini dapat meningkatkan Net Interest Margin (NIM) dan menekan beban bunga, tanpa mengurangi total dana pihak ketiga," jelas Wawan.
Strategi pengembangan kanal digital, baik dari produk BNI sendiri maupun melalui kolaborasi dengan pihak lain, dinilai sebagai langkah yang harus dilakukan. Dengan demikian, performa dan ketangguhan BNI dapat terdongkrak dalam jangka panjang melalui ekosistem digitalnya.
Selanjutnya: Buang Saham BBRI dan ASII, Intip 10 Saham Net Sell Terbesar Asing, Rabu (4/9)
Menarik Dibaca: Referensi Bunga untuk Pria yang Cocok Diberikan sebagai Hadiah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News