Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memproyeksikan tren pertumbuhan transaksi digital akan terus meningkat.
BNI Ekosistem menjadi salah satu strategi yang dilakukan untuk membangun solusi ekosistem digital berkelanjutan, dengan membangun berbagai terobosan dan inovasi layanan perbankan.
Direktur Digital and Integrated Transaction Banking BNI, Hussein Paolo Kartadjoemena, menilai potensi transaksi digital di Indonesia yang terus meningkat harus direspons secara positif.
"BNI tentunya ingin menjadi bagian penting dari tren pertumbuhan yang sedang terjadi ini," ungkap Paolo dikutip Kamis (9/1).
Baca Juga: BRI Gabung Kredit Sindikasi Proyek Jalan Trans Papua, Total Nilai Rp 2,6 Triliun
Paolo optimistis kehadiran solusi BNI Ekosistem ini menjadi sangat strategis dengan berbagai terobosan yang dihadirkan untuk memberikan solusi perbankan end-to-end bagi nasabah BNI.
Ia menjelaskan, BNI Ekosistem saat ini terdiri dari tiga ekosistem. Ketiganya adalah Campus Financial Ekosistem (CFEST) yang ditujukan sebagai solusi digital di sektor universitas.
Selanjutnya ada Smart Healthcare untuk rumah sakit dan layanan kesehatan, serta Smart Tenant untuk kawasan industri. BNI juga akan terus menyediakan solusi-solusi ekosistem lainnya untuk menjawab kebutuhan nasabah.
Untuk menandai kehadiran BNI Ekosistem ini, pihaknya telah melakukan kegiatan penandatanganan kerja sama dengan para mitra strategis yang digelar di Jakarta pada 23 Desember 2024 lalu, Para mitra tersebut adalah PT Indoglobal Nusa Persada (Pintro), PT Teknologi Kartu Indonesia (TKI), dan PT Rizki Tujuhbelas Kelola (R17). Ketiga mitra itu masuk ke dalam Ekosistem Pendidikan (CFEST).
Baca Juga: Perbankan Mendulang Cuan Lewat Penjualan Aset Bermasalah di 2024
Mitra berikutnya yang tergabung ke dalam Ekosistem Kesehatan (Smart Healthcare) adalah PT Jasa Medika Transmedic (Jasamedika Transmedic), dan PT Jejaring Tiga Artha (ZiCare).
Lalu untuk Ekosistem Kawasan (Smart Tenant), mitra yang bekerja sama dengan BNI adalah PT Krakatau Information Technology (KIT) serta PT Realta Chakra Dharma (Realta).
Paolo meyakini BNI Ekosistem bisa menjadi salah satu upaya dalam menjawab kebutuhan-kebutuhan nasabah yang terus bertumbuh.
"Dengan kerja sama ini, kami berharap untuk memperkuat sinergi seluruh pihak demi mendukung pertumbuhan bisnis ke depan, terutama pada sektor pendidikan, kesehatan, dan kawasan industri di Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga: Laba Perbankan Berpotensi Meningkat Seiring Peningkatan Efisiensi
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memproyeksikan nilai transaksi ekonomi digital Indonesia akan meningkat hingga 220 sampai 360 miliar dolar AS pada tahun 2030. Pihak OJK menyampaikan hal tersebut berdasarkan data East Ventures Digital Competitiveness Index 2023.
BNI juga telah membukukan kinerja positif dari transformasi digitalnya pada kuartal III-2024. Transaksi digital banking tumbuh secara signifikan mencapai 1,04 miliar transaksi atau naik 40,9%, dengan nilai transaksi yang meningkat 26,2% yoy menjadi Rp 1.104 triliun.
Selanjutnya: Mengejutkan! Mikroplastik Mengancam Makanan Laut Favorit Kita
Menarik Dibaca: Harga Bitcoin Anjlok, Robert Kiyosaki Lakukan Hal Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News