Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Empat bank besar menyalurkan kredit sindikasi kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) sebesar Rp 3,21 triliun.
Pinjaman ini digunakan untuk pengembangan prasarana, seperti penambahan rel, sinyal, unit kereta dan logistik. Kredit tersebut terbagi dua, pertama KAI menerima kredit sebesar Rp 2,38 triliun, kedua KCJ menerima kredit sebesar Rp 830,59 miliar.
Fasilitas kredit untuk KAI akan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, pinjaman sebesar Rp 2,12 triliun untuk pembiayaan proyek Tahap I. Lalu pinjaman Rp 252,33 miliar untuk pembiayaan proyek Tahap II. Nah, pinjaman ini akan digunakan oleh KAI untuk membangun rel dan sinyal.
Sedangkan pinjaman yang diterima oleh KCJ akan digunakan untuk menambah unit kereta.
“Secepatnya kredit ini akan dicairkan,” kata Krishna Suparto, Direktur Business Banking Bank Negara Indonesia (BNI), Senin (10/11).
Abdul Rachman, Direktur Institutional Banking Bank Mandiri, mengatakan, masing-masing bank menyalurkan kredit sebesar Rp 760,97 miliar.
Empat bank yang memberikan kredit sindikasi kepada KAI dan KJC adalah Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Central Asia (BCA). Adapun, pinjaman ini berjangka waktu 10 tahun, dengan tambahan grace periode 2 tahun, sehingga total pinjaman bertenor 12 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News