Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending terus berkembang. Ada empat fintech yang mencatat penyaluran pinjaman lebih dari Rp 1 triliun per Agustus 2023.
Berikut 10 fintech dengan penyaluran pinjaman terbanyak pada Agustus 2023 menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
- PT Lentera Dana Nusantara (LDN) dengan penyaluran pendanaan Rp 4,43 triliun
- PT Indonesia Fintopia Technology atau EasyCash Rp 1,7 triliun
- PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) Rp 1,31 triliun
- PT FinAccel Digital Indonesia (KrediFazz) Rp 1,05 triliun
- PT Lunaria Annua Teknologi (KoinP2P) Rp 0,93 triliun
- PT Kredit Pintar Indonesia atau Kredit Pintar Rp 0,83 triliun
- PT Berdayakan Usaha Indonesia (BATUMBU) Rp 0,81 triliun
- PT Pintar Inovasi Digital atau (Asetku) yang sebesar Rp 0,73 triliun
- PT Mapan Global Reksa atau Findaya Rp 0,68 triliun
- PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha Rp 0,62 triliun.
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menilai penyaluran besar tersebut dipengaruhi banyak faktor. Kahumas AFPI Kuseryansyah menerangkan sejumlah faktor tersebut, seperti model bisnis dan produk yang diterima pasar didukung teknologi dan tim yang andal.
Baca Juga: AdaKami Sebut Porsi Pemegang Saham Perusahaan Tak Berubah Tahun Depan
"Selain itu, adanya keunggulan konfigurasi scoring model sehingga dapat memprediksi risiko secara lebih presisi. Ditambah mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari investor atau lender baik itu super lender, perbankan, multifinance, maupun individual lender," ucapnya kepada Kontan.co.id, Minggu (3/12).
Mengenai investor dari top 10 fintech lending dengan penyaluran terbesar, Kuseryansyah mengatakan berkombinasi. Sebab, tidak ada yang investor asing murni sebagai pemegang saham. Dia menyebut setidaknya harus ada pemegang saham lokal dalam suatu perusahaan fintech P2P lending.
Baca Juga: Sejumlah Fintech Lending Terapkan Strategi Jaga Penyaluran Pendanaan
Kuseryansyah berharap penyaluran dana tahun ini dapat tetap tumbuh di atas pertumbuhan kredit nasional. Begitu juga pada 2024 yang memasuki tahun politik.
Kuseryansyah meyakini berdasarkan pengalaman yang sebelumnya, tetap terjadi stabilitas politik dan ekonomi. Dengan demikian, dia optimistis akan tetap terjadi pertumbuhan penyaluran fintech lending pada 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News