kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Era bunga kredit murah segera datang


Jumat, 22 April 2016 / 09:10 WIB
Era bunga kredit murah segera datang


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Lupakan BI rate atau  bunga acuan Bank Indonesia (BI) versi lama yang terbukti kurang berwibawa di mata bankir. Mari kita berharap  pada bunga acuan baru yang bernama BI seven days reverse repo rate.

Kendati sama-sama ciptaan bank sentral, BI seven days reverse repo rate untuk saat ini diyakini lebih  bertaji menekan bunga kredit. Maklum, bunga acuan baru ini lebih riil dan berkaitan langsung dengan hajat perbankan.

Nah, kini, suku bunga repo tujuh hari tercatat sebesar 5,5% atau lebih rendah 125 basis poin (bps) ketimbang BI rate yang sebesar 6,75% (lihat infografik). Alhasil, suku bunga kredit bank berpotensi turun 125 bps mengacu ke level bunga pasar yang sebenarnya di kisaran 5,5%.

Potensi penurunan bunga kredit kian besar jika Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera mengubah aturan batas atas (capping) bunga deposito yang saat ini masih mengacu BI rate. Dus, tak ada alasan bankir menolak memangkas bunga kredit.  

Sejauh ini, sejumlah bank berjanji segera menurunkan bunga kredit lagi. Direktur Bank Mandiri Pahala Mansyuri menyatakan,  Bank Mandiri akan memangkas suku bunga kredit sebanyak dua kali. Yakni, pada kuartal II ini dan pada semester II 2016.

Suku bunga kredit Bank Mandiri yang berpotensi susut adalah kredit korporasi, kredit pemilikan rumah (KPR) dan beberapa segmen prioritas. "Ada ruang untuk penurunan suku bunga kredit," ujar Pahala, Kamis, (21/4).

Direktur Treasuri Bank Negara Indonesia (BNI) Panji Irawan sepaham bahwa suku bunga acuan baru itu memperbesar peluang penurunan bunga kredit perbankan. BNI akan menggunting menggunting bunga kredit usaha kecil menengah (UKM).

Bank Mega juga berjanji  menurunkan bunga kredit korporasi sebesar 200 bps pada semester II nanti.  "Kami akan menurunkan bertahap. Tahap pertama pada pertengahan tahun sebesar 1%, tahap kedua mendekati akhir tahun sebesar 1%," ujar Martin Mulwanto, Direktur Treasury dan Internasional Banking Bank Mega.

Sebagai gambaran, per akhir Maret 2016, bunga sektor korporasi Bank Mega sebesar 13,5%. "Kami sekarang berada di situasi easy money policy. Semestinya suku bunga bisa turun," imbuh  Brankoe Windoe, Head of Treasury Bank Central Asia (BCA).

Bank sebenarnya sudah menurunkan bunga sebagai respon atas penurunan BI rate sebanyak tiga kali. Namun penurunannya minim saja, yakni 25 bps. Ambil contoh, Bank Mandiri yang menurunkan bunga kredit korporasi, komersial dan UKMsebesar 25 bps pada 1 April 2016.

BNI juga telah menurunkan bunga kredit 25 bps menjadi sekitar 9,95%. Penurunan suku bunga kredit berlaku bagi kredit di bawah Rp 5 miliar. BCA juga telah memangkas bunga kredit UKM pada awal April ini sebesar 25 bps. Klaim BCA, bunga kredit UKM sudah turun pertama kali pada Februari 2016. Dus, suku bunga kredit UKM BCA telah terpangkas sebesar 50 bps.

Nah, janji bankir itu pantas ditunggu alias tak sekadar  menjadi rencana di atas kertas. Maklum, jika kondisi makro ekonomi dan pasar keuangan berubah, bisa jadi bankir lupa memangkas bunga kreditnya.        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×